Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Mulai Pangkas Bunga Deposito Pasca-Turunnya BI Rate

Mengutip Kontan.co.id, Kamis (29/8/2019), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) misalnya yang mengatakan pihaknya sudah menurunkan bunga deposito secara rata-rata per segmen sebesar 25 hingga 50 bps.

"Sejalan dengan penurunan bunga acuan, maka secara natural deposito juga turun," ujar Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan, Rabu (28/8/2019).

Menurutnya, pihaknya juga tidak terlalu fokus untuk memupuk pendanaan yang bersifat dana mahal. Sebabnya, perseroan memang tengah berupaya untuk meningkatkan rasio dana murah (current account and saving account/CASA) secara konsisten.

Lani menuturkan, hingga akhir tahun perseroan berharap CASA bisa terjaga di kisaran 55-56 persen terhadap total DPK.

Catatan saja, sampai dengan akhir Juni 2019 lalu anggota indeks KOMPAS100 ini, masih mencatat deposito tumbuh 9,3 persen yoy menjadi Rp 91,22 triliun. Sementara itu, rasio CASA tercatat sebesar 53,89 persen turun dari tahun sebelumnya 56,12 persen.

Sedikit berbeda, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengatakan pihaknya memang sejak awal tidak terlalu aktif mencari dana deposito untuk memenuhi kebutuhan. Wajar saja, per Juni 2019 CASA Bank Mandiri sangat jumbo yakni mencapai Rp 542,74 triliun atau setara 64,37 persen dari total DPK perseroan senilai Rp 843,15 triliun.


Direktur Keuangan Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan pasca-BI 7DRRR turun menjadi 5,5 persen bunga counter rate deposito perseroan sudah ada di bawah 5 persen atau maksimal 5 persen.

"Di luar itu, kami mengikuti industri terutama pricing BUKU IV terkait deposito," terangnya di Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Menurutnya, dari suku bunga special rate perseroan juga relatif lebih rendah dibandingkan rata-rata bunga kompetitor di pasar yakni di atas 6 persen untuk tenor 1-3 bulan.

Nah, fenomena penurunan bunga deposito di perbankan pun diakui bankir membuat nasabah bergeser ke instrumen investasi lain yang memiliki imbal hasil lebih tinggi.

Direktur Utama PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) Haryono Tjahjarijadi mengatakan rata-rata bunga deposito sudah terjadi penurunan sebanyak 15-25 bps di perseroan.

Bakal Berlanjut

Ia juga memandang, penurunan bunga deposito bakal terus berlanjut. Meski begitu, pihaknya tidak dapat menjamin, lantaran tingkat bunga sangat bergantung pada kebutuhan dan ketersediaan dana di pasar.

"Sejauh ini sudah lebih baik. Kami usahakan untuk terus berlanjut namun juga harus disesuaikan dengan pasar," imbuhnya.

Sebenarnya, menurut Haryono, penurunan bunga deposito harus disambut baik lantaran dapat secara langsung menurunkan biaya dana alias cost of fund (CoF) perbankan. Jika CoF berangsur menyusut maka tentunya suku bunga kredit juga akan ikut turun.

Bank kecil yang biasanya terdampak perebutan dana juga mendapat angin segar dengan adanya penurunan bunga deposito.

Perwakilan Manajemen PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk (BWS) Ruli Nova menyebut per akhir Agustus 2019 rata-rata bunga counter rate perseroan sudah turun mendekat 50 bps.

"Kalau special rate masih volatile (naik turun) tergantung likuiditas masing-masing bank," katanya.

Meski begitu, Ia tak menampik kalau perebutan dana deposito di perbankan memang sengit. "Dana di masyarakat-nya kan itu-itu saja," katanya. Pun, efeknya banyak nasabah deposito yang beralih ke produk keuangan lain, terutama ke obligasi.

Alhasil, memasuki paruh kedua 2019, Ruli mengungkap kalau pertumbuhan deposito tidak sederas semester-I 2019.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Sejumlah bank pangkas bunga deposito pasca penurunan BI rate

https://money.kompas.com/read/2019/08/29/055600726/bank-mulai-pangkas-bunga-deposito-pasca-turunnya-bi-rate

Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke