Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

RI Targetkan Nilai Perdagangan dengan Yordania Capai 500 Juta Dollar AS

"Indonesia adalah mitra dagang ke-20 terbesar Jordania," kata Duta Besar Indonesia untuk Yordania, Andy Rachmianto dalam keterangannya, Kamis (29/8/2019).

Andy menjelaskan, pada semester pertama tahun ini, investor Yordania yang berinvestasi di Indonesia sudah mencapai sekitar 3,84 juta dollar AS. Ini tentu dipengaruhi oleh hubungan diplomatik antara Indonesia-Yordania yang kuat dan solid.

"(Untuk Indonesia), Yordania adalah investor terbesar ke-4 setelah Uni Emirat Arab (UEA), Yaman, dan Arab Saudi," tuturnya.

Menurut Andy, jika dilihat dari sektor pariwisata, Indonesia terbilang memiliki kontribusi besar terhadap Yordania. Pasalnya, jumlah kunjungan warga negara Indonesia ke Yordania pada 2018 lalu mencapai 45.000 orang.

"Menjadikan Indonesia sebagai kelompok wisata terbesar kelima setelah turis Amerika, Inggris, Turki dan Jerman. Dibandingkan dengan 5.700 turis Yordania yang ke Indonesia," sebutnya.

Di samping itu, Kamar Perindustrian Amman (ACI) telah membahas prospek perdagangan ke depannya untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara. Delegasi ekonomi Indonesia dipimpin oleh Presiden Indonesia Jordan Bisnis Council, Mayra Andrea.

Jordania menegaskan bahwa Kerajaan sedang berusaha untuk meningkatkan ekspor Yordania di seluruh dunia, terutama ke Indonesia, untuk meningkatkan ekonomi nasional.

Mayra mengatakan, dirinya mengundang majelis untuk ikut serta mengambil bagian dalam pameran dagang yang akan dijadwalkan pada Oktober mendatang untuk memamerkan produk produk Yordania.

"Terutama minyak Zaitun, Kurma dan produk Dead Sea," sebutnya.

https://money.kompas.com/read/2019/08/29/133100126/ri-targetkan-nilai-perdagangan-dengan-yordania-capai-500-juta-dollar-as

Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke