Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rini: Pemasangan Girder Perdana Kereta Cepat Sejarah bagi Indonesia

"Hari ini adalah pemasangan pertama girder elevated. Jadi kereta cepat ini memiliki lintasan sepanjang 142 Km yang terdiri dari 80 km lintasan layang atau elevated, 16,79 km lintasan terowongan dan sisanya lintasan biasa di atas tanah," ujar Menteri BUMN Rini Soemarno di Cikarang Utama, Jawa Barat, Senin (30/9/2019).

Rini menyebutkan, pemasangan girder elevated pertama kali ini merupakan sejarah bagi Indonesia karena bobot girder yang terpasang sangat berat hampir 900 ton per girder.

Pemasangan girder ini akan terus dilakukan, dan untuk membuat girder ini terdapat tiga casting yard yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan kereta cepat.

"Kami harapkan pembangunan secara fisik akhir tahun 2020 sudah bisa terselesaikan, serta uji coba keretanya pada tahun 2021," kata Rini.

Total girder kereta cepat yang akan dipasang dari Jakarta hingga Bandung sekitar 2.000 girder, dengan pemasangan 1.700 girder terfokus di wilayah Jakarta.

Selain Menteri BUMN, acara pemasangan instalasi girder kereta cepat ini dihadiri juga oleh Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tumiyana, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) Chandra Dwiputra, Duta Besar RRC untuk Indonesia Xiao Qian serta para pejabat dan direksi terkait lainnya.

Sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung selesai pada 2020, sehingga pada 2021 bisa dilakukan uji coba perjalanan kereta tersebut.

Menteri BUMN menginginkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi kereta cepat yang pertama di Asia Tenggara.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek strategis nasional yang mayoritas dikerjakan di wilayah Jawa Barat. Dengan total lintasan mencapai 142 kilometer.

https://money.kompas.com/read/2019/09/30/113108926/rini-pemasangan-girder-perdana-kereta-cepat-sejarah-bagi-indonesia

Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke