Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

India akan Batasi CPO dari Malaysia, Ini yang Dilakukan Mahathir

Pasalnya India tengah mempertimbangkan pembatasan perdagangan dengan negara Asia Tenggara ini atas kritiknya terhadap tindakan pemerintahan Modi di Kashmir.

Dilansir dari Reuters via Kontan.co.id, Senin (14/10/2019), sejumlah sumber dari kalangan pemerintah maupun pelaku industri mengatakan bahwa New Delhi sedang mencari cara untuk membatasi impor minyak sawit alias CPO dan barang-barang lainnya dari Malaysia.

Hal ini sebagai balasan atas pidato Mahathir di PBB pada bulan September lalu ketika ia mengatakan India telah menyerbu dan menduduki kawasan Jammu dan Kashmir.

Mahathir mengatakan pada hari Minggu bahwa pemerintahnya akan mempelajari dampak dari tindakan yang diambil oleh India, seperti dikutip dari media pemerintah, Bernama.

“Mereka juga mengekspor barang ke Malaysia. Ini bukan hanya perdagangan satu arah, ini adalah perdagangan dua arah,” kata Mahathir seperti dikutip dalam laporan tersebut.

India adalah importir minyak nabati terbesar di dunia, dan pembeli terbesar CPO dari Malaysia. Negara ini membeli 3,9 juta ton minyak sawit Malaysia dalam sembilan bulan pertama 2019, menurut data yang dikumpulkan oleh Dewan Minyak Sawit Malaysia.

Di sisi lain, impor utama Malaysia dari India diantaranya seperti produk minyak bumi, daging dan hewan hidup, logam, bahan kimia dan produk kimia.

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul : India berencana membatasi impor CPO Malaysia, ini yang bakal dilakukan Mahathir

https://money.kompas.com/read/2019/10/14/134404826/india-akan-batasi-cpo-dari-malaysia-ini-yang-dilakukan-mahathir

Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke