Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rhenald Kasali: CEO Harus Bisa Bedakan Resesi dan Disrupsi

Terlebih, saat sejumlah unicorn mulai diuji di pasar modal dan beralih dari angel investor ke publik.

“Ancaman resesi kali ini menimpa negara-negara yang perekonomiannya mengandalkan pasar ekspor. Indonesia mungkin sedikit terganggu, tetapi tak sebesar Singapura atau Thailand yang benar-benar mengandalkan ekspor," kata Rhenald Kasali dalam penjelasannya, Rabu (16/10/2019).

"Sedangkan ancaman disrupsi, bisa lebih berbahaya, khususnya bila CEO menggunakan cara-cara lama dan terlena,” imbuhnya.

Disrupsi Teknologi

Ia menambahkan, disrupsi teknologi mengakibatkan pasar tergerus oleh pendatang baru, mengalami great shifting, terimbas substitusi. Hal ini mengakibatkan sumber-sumber pendapatan usaha yang utama kehilangan relevansi.

Contohnya saat ini tidak ada lagi pendapatan dari penjualan koran dalam industri surat kabar. Begitu pun kantor-kantor cabang bank yang masih berdiri sudah jarang nasabah yang datang.

Bukan tidak mungkin, perubahan itu akan terus berlanjut ke sektor lainnya, seperti mobil listrik.

"Kelak, kalau kendaraan beralih ke mobil listrik, bagaimana nasib SPBU atau pompa bensin? Belum lagi model bisnis yang mengandalkan kendali atas seluruh sumberdaya yang digantikan platform yang lebih efisien,” tambahnya.

Disrupsi Mudah Diatasi

Kendati begitu, ia mengatakan disrupsi lebih mudah diatasi ketimbang resesi. Sebab, kendalinya ada di tangan CEO.

Menurut Rhenald, CEO perlu menggunakan cara-cara baru dan mengubah sudut pandang. Jangan pula asal beli teknologi lalu sudah merasa telah melakukan transformasi digital.

Adapun saat ini, mulai banyak CEO yang tertarik berinvestasi pada startup milik anak muda. Namun, agak terganggu dengan ancaman resesi. Padahal, kasus-kasus seperti PHK yang terjadi di sejumlah platform Uber dan Bukalapak mesti dilihat case by case dan tidak mengaitkannya langsung dengan resesi. Sebab startup bersifat ekspansif.

"Start up itu bersifat ekspansif, sedang pada fase pertumbuhan. Metriknya adalah growth dan matching quality. Sedangkan korporasi metriknya adalah rasio keuangan yang mencerminkan keuntungan dan efisiensi," jelasnya.

Metrik antara startup dan korporasi tentu tidak bisa disamakan. Karenanya, Rhenald menjelaskan, para CEO kini dituntut untuk memahami cara kerja baru. Tak cukup bermodalkan metrik lama yang dipelajari di berbagai sekolah bisnis pada era tahun 80-90an.

“Kalau tidak, pelaku usaha kita akan semakin diserang asing secara proxy menggunakan platform dari jauh. Kan kita hanya menjadi penonton saja sambil menyalahkan resesi,” tutupnya.

https://money.kompas.com/read/2019/10/16/084200226/rhenald-kasali--ceo-harus-bisa-bedakan-resesi-dan-disrupsi

Terkini Lainnya

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke