Program tersebut merupakan tindak lanjut dari Ekspedisi Papua Terang yang melibatkan 165 mahasiswa pecinta alam dari lima kampus perguruan tinggi negeri di Indonesia.
Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PLN Ahmad Rofik mengatakan, program ini merupakan inisiatif PLN untuk mencapai target rasio elektriflkasi 100 persen pada tahun 2020.
Ia menambahkan, dengan tantangan geografis, kerapatan hunian yang sangat rendah, dan infrastuktur yang terbatas, Program 1.000 Renewable Energy for Papua dipandang sebagai solusi paling efektif untuk percepatan elektriflkasi di Papua dan Papua Barat melalui implementasi model Wireless Electricity.
“Optimalisasi energi lokal berbasis energi baru terbarukan (EBT) juga diharapkan akan memperbaiki kinerja Bauran Energi sekaligus menurunkan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik,” ujar Ahmad di Jakarta, Jumat (18/10/2019).
Ahmad menjelaskan, dari hasil kajian survei PLN, ada empat alternatif pembangkit listrik EBT yang ditawarkan dalam Program 1.000 Renewable Energy for Papua. Keempatnya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Pikohidro; Tabung Listrik (Talis); Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm); serta PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
Rinciannya, 314 desa direncanakan untuk dilistriki menggunakan teknologi tabung listrik (Talis), 65 desa menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan Pikohidro (PLTPH). Lalu, 158 desa akan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), 116 Desa dilistriki menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), 34 Desa dilistriki menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut, 184 desa akan diterangi dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebanyak 151 set.
“Selebihnya 252 desa rencananya akan disambungkan ke sistem jaringan listrik (grid) PLN yang telah ada," kata Ahmad.
Berdasarkan data Kementerian ESDM, Rasio Elektriflkasi (RE) di Provinsi Papua saat ini sebesar 94,28 persen dan Papua Barat 99,99 persen. Jika diakumulasikan, saat ini rasio eletrifikasi di dua provinsi itu adalah sebesar 95,75 persen.
Perkiraan rasio elektrifikasi pada akhir tahun 2019 di Provinisi Papua adalah sebesar 96.79 persen dan Provinisi Papua Barat sebesar 99.99 persen, dengan tambahan desa yang dilistriki oleh PLN sebanyak 399 desa dan LTSHE sebanyak 230 desa.
https://money.kompas.com/read/2019/10/18/213900626/pln-akan-pasang-1000-pembangkit-listrik-ebt-di-papua