Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ruang Perbaikan Infrastruktur Masih Terbuka Lebar, Ini Sebabnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur yang masif dalam 5 tahun ke depan dipandang bakal terus berlanjut, meski pertumbuhan alokasi belanja infrastruktur tidak sepesat beberapa tahun belakangan.

Keberlanjutan itu bisa dicapai bila terdapat sinergi antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan investor swasta lokal maupun asing.

Sinergi tersebut diperlukan untuk mengatasi keterbatasan anggaran negara.

Direktur Utama Bahana Sekuritas Feb Sumandar mengatakan, pembangunan infrastruktur juga terus berlanjut mengingat ketersediaan infrastruktur belum merata di seluruh Tanah Air. Padahal, pembangunan yang merata diperlukan untuk menurunkan biaya logistik.

"Ketersediaan infrastruktur yang merata di seluruh tanah air sangat diperlukan untuk menurunkan biaya logistik Indonesia yang masih cukup tinggi bila dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN," kata Feb dalam siaran pers, Kamis (7/11/2019).

Data menunjukkan, biaya logistik Indonesia masih tinggi alias sebesar 24 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Angka itu bahkan lebih tinggi dari Vietnam dengan biaya logistik sebesar 20 persen, Thailand 15 persen, Filipina 13 persen, dan Malaysia 13 persen.

"Hal inilah yang mendasari pemerintah masih memberikan perhatian serius terhadap ketersediaan infrastruktur dengan kualitas yang semakin baik," ucap Feb.

Selain itu kata Feb, pembangunan infrastruktur masih terbuka lebar ditunjukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020.

Dalam RAPBN 2020, pemerintah merencanakan alokasi belanja mencapai Rp 423,3 triliun atau naik 5,9 persen dari target 2019 sebesar Rp 399,7 triliun.

Di sisi lain, kualitas infrastruktur Indonesia masih lebih rendah dibanding negara lain di ASEAN. Dari 600.000 kilometer total jalan, total jalan yang diaspal masih di bawah 60 persen.

Sedangkan Malaysia misalnya, 75 persen dari 300.000 kilometer total jalan telah teraspal. Belum lagi Thailand yang 100 persen sudah teraspal sepenuhnya.

"Hal inilah yang mendasari, kami berkeyakinan ke depan ruang untuk perbaikan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas masih akan berlanjut dengan tidak hanya mengandalkan anggaran negara semata," ujar Feb.

Adapun dalam 5 tahun belakangan, data World Bank memperlihatkan infrastruktur index Indonesia telah menunjukkan perbaikan. Indonesia melaju dari peringkat 60 menjadi peringkat ke-52 tahun 2017-2018.

Peringkat tersebut membawa Indonesia lebih naik ketimbang India dengan peringkat 66 dan Filipina dengan peringkat 97.

Untuk menaikkan peringkat lagi, Bappenas telah memperkirakan memerlukan total belanja infrastruktur sekitar Rp 6.421 triliun untuk periode 2020 – 2024.

Dari total kebutuhan pendanaan, pemerintah mengandalkan anggaran negara sekitar 37 persen, BUMN sekitar 21 persen, dan swasta sekitar 42 persen.

"Disinilah perlunya kerja sama seluruh pihak baik pemerintah, BUMN, maupun swasta untuk duduk bersama menciptakan kepastian hukum dan investasi, agar saling tertarik dan melengkapi dalam pembangunan," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2019/11/07/150200926/ruang-perbaikan-infrastruktur-masih-terbuka-lebar-ini-sebabnya

Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke