Hal tersebut dikatakan Erick saat rapat perdana dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (2/12/2019).
“Kalau kita lihat dari pendapatan yang bisa dihasilkan BUMN kurang lebih Rp 210 triliun, tapi 76 persen lebih banyak dari 15 perusahaan saja,” ujar Erick.
Erick menambahkan, perusahaan yang paling banyak menyumbang pendapatan untuk negara bergerak di bidang perbankan, telekomunikasi serta minyak dan gas.
Menurut dia, hal ini perlu dibenahi agar ke depannya semua perusahaan plat merah bisa berkontribusi positif bagi pendapatan negara.
“Nah ini yang tentu kita perlu antisipasi ke depan,” kata Erick.
Sebab, lanjut Erick, tantangan global ke depan makin berat. Perusahaan-perusahaan BUMN harus bisa berbicara banyak di kancah internasional.
“Ketika bicara era disrupsi seperti ini, yang namanya industri perbankan sendiri 10 tahun ke depan juga kita tidak tahu gimana nasibnya dengan yang namanya e-payment dan lain-lain,” ucap dia.
https://money.kompas.com/read/2019/12/02/132946626/di-dpr-erick-thohir-ungkap-timpangnya-pendapatan-bumn