Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jejak Benny Tjokro di Proyek Maja Raya Grup Ciputra

JAKARTA, KOMPAS.com - Skandal di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero) menyeret nama Benny Tjokrosaputro atau Benny Tjokro. Dia merupakan Direktur Utama PT Hanson International Tbk.

Namanya beberapa kali dikaitkan dengan masalah yang saat ini membelit Jiwasraya dan Asabri. Ini lantaran dua BUMN asuransi tersebut menempatkan dana investasi besar di perusahaan propertinya.

Selain dikenal sebagai pemain saham kawakan di Bursa Efek Indonesia (BEI), cucu pendiri Batik Keris Kasom Handoko Tjokrosapoetro ini juga dikenal sebagai raja tanah.

PT Hanson International dikenal memiliki ribuan hektar tanah di kawasan Barat Jakarta dengan luas 3.026 hektar. Tanahnya tersebar di Serpong, Cengkareng, dan Maja yang masuk Kabupaten Lebak.

Di Maja, Hanson International menggandeng Grup Ciputra untuk mengembangkan perumahan di atas ribuan hektar lahan miliknya.

Proyek terbesarnya, yakni Citra Maja Raya 1 dan 2 yang digarap bersama Grup Ciputra. Dengan jarak 55 kilometer dari Jakarta, proyek perumahan ini menyasar kalangan menengah dan menengah bawah yang lokasinya ditempuh sekitar 2 jam perjalanan dengan KRL dari Stasiun Tanah Abang, Jakarta.

Dengan konsep Transit Oriented Development (TOD), kawasan ini dikembangkan sebagai hunian yang dekat dengan moda transportasi KRL yang mendekatkan diri dengan Stasiun Maja.

Dikutip dari Annual Report PT Hanson International Tbk 2018, Citra Maja Raya merupakan salah satu proyek kerja sama pengembangan lahan/KSO Perseroan melalui entitas anak dengan Grup Ciputra.

Bersama Grup Ciputra, proyek ini dikerjakan lewat anak-anak perusahaam Hanson International yaitu PT Armidian Karyatama Tbk, PT Harvets Time, dan PT Putra Asih Laksana.

Ketiga perusahaan tersebut terafiliasi dengan PT Mandiri Mega Jaya (MMJ) yang merupakan anak usaha PT Hanson International, dan berperan sebagai induk usaha di bidang properti.

MMJ saat ini membawahi sebanyak 16 anak usaha, yang seluruhnya bergerak di bidang properti. MMJ memiliki saham mayoritas di PT Armidian Karyatama Tbk (AK) 79 persen, 51 persen di PT Harvest Time (HT), dan PT Putra Asih Laksana (PAL) sebanyak 25 persen.

Ketiga perusahaan yang dikendalikan MMJ ini menggandeng PT Citra Benua Persada (CBP) yang merupakan anak perusahaan dari Grup Ciputra.

Skema kerja sama KSO menempatkan AK, HT, dan PAL sebagai pihak yang wajib menyediakan lahan proyek. Sementara CBP berperan untuk mengelola pengembangan lahan.

Sepanjang tahun 2018, Citra Maja Raya mencatat penjualan marketing senilai Rp 160 miliar dari penjualan 447 unit rumah dan ruko.

Sementara dalam laporan yang dirilis Hanson, sejak diluncurkan pada tahun 2014, Citra Maja Raya 1 dan 2 telah berhasil memasarkan lebih dari 7.072 unit properti berupa rumah, ruko, dan tanah kavling.

Proyek lainnya yang dikembangkan Hanson International yakni Serpong Kencana yang berada di Serpong. Perumahan ini digarap anak usahanya yang lain yaitu PT Blessindo Terang Jaya.

Belakangan, Serpong Kencana berganti nama menjadi Forest Hill untuk menarik lebih banyak pembeli, terutama dari kalangan muda.

Berlokasi di dekat kawasan Serpong, kawasan Serpong Kencana yang berorientasi pada pasar hunian kelas menengah dapat dijangkau dalam waktu tempuh 45 menit dengan menggunakan kereta KRL komuter line dari Stasiun Tanah Abang, Jakarta.

Tahun 2018, Serpong Kencana/Forest Hill telah berhasil menjual sejumlah 38 unit rumah dan ruko senilai kurang lebih Rp 14 miliar, sedangkan pada tahun 2017 berhasil melaksanakan penjualan sebanyak 280 unit berupa rumah dan ruko senilai kurang lebih Rp 90 miliar.

Masuk daftar orang terkaya Indonesia

Majalah Forbes memasukkan Benny Tjokro dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2018.

Dia berada di urutan ke-43. Forbes menaksir kekayaan pria yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 15 Mei 1969, ini mencapai 670 juta dollar AS atau sekitar Rp 9,18 triliun (kurs Rp 13.707 per dollar AS).

Lulus dari Trisakti, Benny Tjokro langsung terjun langsung dalam aktivitas investasi, baik di pasar modal maupun pasar uang.

Bermain di pasar saham bahkan sudah dilakukannya sebelum lulus kuliah dengan menyisihkan sebagian uang sakunya.

Dikutip dari Bloomberg, selain menjabat sebagai CEO PT Hanson International Tbk, dirinya juga menjabat sebagai direksi di PT Sinergi Megah Internusa Tbk dan PT Suba Indah Tbk. Benny Tjokro juga didapuk menjadi komisaris utama di PT Armidian Karyatama Tbk.

https://money.kompas.com/read/2020/01/20/130300126/jejak-benny-tjokro-di-proyek-maja-raya-grup-ciputra

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke