Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Kabar Proyek Smelter Freeport? Ternyata Masih Pemadatan Tanah

Vice President Corporate Communications Freeport Indonesia Riza Pratama mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan proses pemadatan tanah di lahan seluas 100 hektar.

Hal ini dilakukan Freeport untuk memperkuat tanah di lahan tersebut. Pasalnya, lahan yang sebelumnya dimiliki oleh PT Pelindo III itu memiliki kandungan air yang cukup tinggi.

"Sekarang itu sedang memadatkan tanah. Karena itu bekas tambak, pond. Tanahnya harus dipadatin dulu dikeluarkan airnya," kata dia di Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Riza menjelaskan proses pemadatan tanah ini memerlukan waktu 18 bulan. Sehingga, proses pemadatan yang sudah dilakukan sejak akhir tahun 2018 ini, diharapkan rampung pada pertengahan 2020.

"Sekarang sudah mendekati padat," ujar dia.

Setelah proses ini rampung, Freeport akan langsung melakukan konstruksi smelter tembaga. Dengan demikian, proses pembangunan fisik smelter ditargetkan mulai pada semester II tahun ini.

"Kira-kira semester II tahun ini dibuat, 2023 mudah-mudahan selesai," katanya.

Untuk biaya investasi pembangunan smelter sendiri, sebesar 3 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 42 triliun (kurs Rp 14.000 per dollar AS), Riza memastikan masih berasal dari internal perusahaan.

Di mana Freeport akan melakukan pinjaman ke 15 bank, dengan menjaminkan aset perusahaan.

"Udah ada kira-kira 13 sampai 15 bank yang sudah setuju," ucap dia.

Sebagai informasi, smelter yang akan mulai beroperasi pada 2023 ini akan mampu memproses hingga dua juta ton  konsentrat tembaga per tahun.

https://money.kompas.com/read/2020/01/23/145420726/apa-kabar-proyek-smelter-freeport-ternyata-masih-pemadatan-tanah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke