Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Minyak Anjlok, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?

Hal tersebut turut mempengaruhi kurs rupiah terhadap dollar AS dan membuat IHSG berada di zona merah meski hari ini keduanya kompak rebound.

Namun fluktuasi itu diperkirakan masih akan berlanjut dalam beberapa minggu ke depan.

"Ada perlambatan pertumbuhan ekonomi tapi bukan sesuatu yang jadi konsen besar. Tapi kemarin begitu muncul perang minyak antara Arab Saudi dengan Rusia merupakan sesuatu yang membuat kita harus wait and see," kata Direktur Utama PT Danareksa Investment Management (DIM) Marsangap P. Tamba di Jakarta, Selasa (10/3/2020).

Kendati demikian, dampak yang akan dialami Indonesia akibat virus corona dan jatuhnya harga minyak diyakini tidak akan seberat negara-negara maju.

Pasalnya, pemerintah dinilai telah berupaya menggulirkan stimulus moneter dan fiskal untuk menopang pertumbuhan ekonomi domestik.

Adapun kebijakan yang digulirkan, antara lain pelonggaran suku bunga BI - 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) ke level 4,75 persen dan penurunan Giro Wajib Minimum (GWM).

Kementerian Keuangan pun telah mengampuni pajak di sektor-sektor terdampak untuk beberapa waktu ke depan. Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih masih didorong oleh faktor dalam negeri yakni konsumsi masyarakat dan pemerintah.


Namun yang sedikit rumit, anjloknya harga minyak dunia membuat komoditas utama RI juga mengalami penurunan nilai ekspor.

Harga minyak kelapa sawit, karet, dan batu bara telah mengalami penurunan (year to date), masing-masing turun sebesar 19,5 persen, 12,9 persen, dan 2,6 persen. Jika minyak terus jatuh, maka komoditas bakal tertekan lebih lanjut. 

"Tapi saya lihat selama di Indonesia enggak panik, daya beli bisa dijaga, pemerintah relaksasi mungkin ada omnibus law, saya pikir dampaknya terhadap Indonesia tidak seberat di negara maju," ucap dia.

Alih-alih terdampak, Marsangap menilai Indonesia bisa jadi negara dengan tujuan investasi yang baik pada semester II-2020 bila fluktuasi beres dan rebalancing berjalan lancar.

"Dampaknya relatif lebih terbatas dibanding negara lain. Bisa jadi secara valuasi Indonesia tampak lebih baik. Ketika fluktuasi beres, value bakal muncul. Semester II nanti kalau ada re-balancing, Indonesia bisa dilihat sebagai tujuan investasi yang baik," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2020/03/10/190200826/harga-minyak-anjlok-bagaimana-dampaknya-ke-indonesia-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke