Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Efek Kasus Jiwasraya, Banyak Investor Alihkan Portofolio ke Obligasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak pihak menilai, dampak kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) terhadap industri keuangan secara keseluruhan tidak terlalu besar.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso sebelumnya juga mengatakan, pengaruh kasus Jiwasraya terhadap perekonomian kecil, hanya 1 persen dari keseluruhan industri keuangan non bank (IKNB).

Namun demikian, Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) menilai dampak kasus Jiwasraya terhadap industri keuangan cukup signifikan.

Hal itu bisa dilihat dari banyaknya investor yang memindahkan potofolio investasinya dari saham ke obligasi.

Sebab, instrumen saham dinilai terlalu berisiko.

"Ada perubahan behaviour investor, dari saham pindah ke obligasi karena obligasi dinilai aman. Jiwasraya kan ke banyak produk yang dijual underlying-nya saham, trustnya turun," ujar Sekretaris Jenderal AMII Afifa di Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Afifa memaparkan, untuk kontribusi asuransi terhadap industri reksa dana secara keseluruhan, per akhir 2019 asset under management (AUM) atau dana kelolaan reksa dana secara keseluruhan mencapai Rp 545 triliun.

30 persen dari dana kelolaan tersebut dikontribusikan oleh asuransi jiwa, atau sebesar Rp 166 triliun.


"Perannya besar asuransi jiwa. Berdasar data 2019 akhir," ujar dia.

Adapun untuk volume perdagangan juga mengalami penurunan transaksi sejak kasus Jiwasraya memuncak akhir tahun lalu.

Berdasarkan data yang dia miliki, volume perdagangan turun sebesar 30 persen dari November 2019 ke Februari 2020.

Sementara di pasar obligasi, berdasarkan data indeks Bindo terjadi peningkatan signifikan dari di antara 250-260 poin di November 2019 ke Februari 2020 yang berada hampir menyentuh angka 270.

Volume perdagangannya pun juga naik. Surat Utang Negara (SUN) misalnya naik 53 persen sejak November 2019.

“Kelihatan sekali investor pasar modal shifting dari saham yang dianggap memiliki risiko besar ke obligasi. Appetitenya tidak ada,” ucap Afifa.

https://money.kompas.com/read/2020/03/12/181600526/efek-kasus-jiwasraya-banyak-investor-alihkan-portofolio-ke-obligasi

Terkini Lainnya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 hingga 30 Juni 2024, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Whats New
Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Wafatnya Presiden Iran Diyakini Tak Berdampak Signifikan ke Perekonomian Global

Whats New
Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Anomali Harga Emas yang Terus-terusan Cetak Rekor Tertinggi

Whats New
Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Menhub Curhat Kurangnya Komitmen Pemda Bangun Transportasi Massal

Whats New
Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Demi Jaga Integritas Perkebunan, Kementan Adakan Sosialisasi SPI

Whats New
Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Kementerian BUMN Beberkan Penyebab Terjadinya Indikasi Korupsi di Biofarma

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur 'Long Weekend' Waisak 2024

Jadwal Operasional BCA Selama Libur "Long Weekend" Waisak 2024

Whats New
14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

14 Etika E-mail Profesional yang Perlu Diketahui

Work Smart
Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Ini Penyebab Indofarma Mandek Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Singapura Promosikan Diri Jadi Tuan Rumah Konferensi dan Pameran

Whats New
Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Bank DKI Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Belanda Mau Investasi Energi Terbarukan di RI Senilai Rp 10,16 Triliun

Whats New
Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Mau Bangun KRL Surabaya-Sidoarjo, Menhub Gandeng Bank Pembangunan Jerman

Whats New
Gandeng TKDN, Pupuk Kaltim Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Armada

Gandeng TKDN, Pupuk Kaltim Tingkatkan Keamanan dan Keselamatan Armada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke