Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kapal Tunda dan Kapal Tongkang Dongkrak Pendapatan Emiten Perkapalan

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten perkapalan PT Pelita Samudera Shipping Tbk membukukan total pendapatan usaha sebesar 75,3 juta dollar AS pada tahun 2019.

"Angka ini meningkat 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Sekretaris Perusahaan Pelita Samudera Shipping Imelda Agustina Kiagoes dalam keterangannya, Senin (23/3/2020).

Perseroan pun meningkatkan tarif muatan apung dan pengangkutan menjadi 2,49 dollar AS dari 1,90 dollar AS per metrik ton pada 2018 atau naik sebesar 31,2 persen.

Pendapatan muatan apung dan pengangkutan naik 3,9 juta dollar AS atau sebesar 7 persen.

Pendapatan Sewa Berjangka naik 304 persen menjadi 9,9 juta dollar AS dari 2,4 juta pada 2018.

Perseroan menambah armada 4 unit kapal Kargo Curah (MV) di 2019 menjadi total 6 unit, meningkatkan kapasitas kargo dari 63.000 DWT menjadi 237.500 DWT atau meningkat 277 persen dari 2018.

Penambahan 3 unit Kapal Tunda dan Tongkang (TNB) menambah total armada sampai akhir 2019 sebanyak 87 unit termasuk 3 unit Fasilitas Muatan Apung (FLF).

Total kapasitas pengangkutan menjadi 546.100 metrik ton, meningkat 55 persen dari 352.500 metrik ton di 2018.

"Di tengah tantangan harga batubara thermal, total volume pengangkutan berhasil mencapai 96 persen dari target 2019 atau sebesar 30,2 juta metrik ton. Kenaikan terbesar dari segmen MV sebesar 277 persen menjadi 1,1 juta metrik ton dari 280.200 metrik ton di 2018," jelas Imelda.

Sejalan dengan penambahan armada, biaya operasional mengalami peningkatan termasuk konsumsi bahan bakar, suku cadang dan biaya kru kapal.

Perseroan membelanjakan 50,1 juta dollar AS dari target anggaran belanja modal 2019 sebesar 61,3 juta dollar AS.

Realisasi capex sebesar 82 persen sebagian besar untuk pembelian 4 unit MV, 1 unit Tugboat dan 2 unit Tongkang termasuk perbaikan dan pemeliharaan kapal (docking).

"Peningkatan aset sebesar 30 persen menjadi 143,2 juta dollar AS dari 110,1 juta dollar AS di 2018. Ekspansi armada kapal sebagian besar menggunakan kas internal di samping pinjaman bank," ungkap Imelda.

Perseroan mencetak Laba Bersih sebesar 11,3 juta dollar AS, naik 44 persen dari 7,9 juta dollar AS di 2018.

Pendapatan Lain-Lain di 2018 terdapat keuntungan penjualan 1 unit FLF sebesar 7,6 juta dollar AS.

Total Laba Bersih Tahun Berjalan sebesar 13,3 juta dollar AS. Dengan peningkatan keunggulan operasional, pengendalian biaya dan efisiensi serta strategi ekspansi armada, pencapaian marjin Laba Bersih sebesar 18 persen.

https://money.kompas.com/read/2020/03/23/203632126/kapal-tunda-dan-kapal-tongkang-dongkrak-pendapatan-emiten-perkapalan

Terkini Lainnya

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke