Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

Begini Cara Kelola Uang Saat Pandemi, Bisa Buat Dana Darurat

WFH mungkin saja membuat Anda bosan karena tidak bisa berjalan-jalan melakukan aktifitas di luar rumah. Namun di sisi lain, WFH bisa menghemat biaya transportasi dan waktu yang biasanya terjebak macet saat pergi maupun pulang kerja.

Kendati demikian, kelebihan dana transportasi dan waktu bisa saja membuat Anda kalap untuk sering "ngemil" atau belanja online yang sebenarnya bukan keperluan utama Anda.

Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardhinugraha mengatakan, kelebihan waktu dan dana transportasi harus dikelola dengan baik,

"Pernahkah Anda berpikir, kalau pandemi ini berkepanjangan, apa yang akan terjadi dengan keuangan keluarga Anda, dan bagaimana sebaiknya mengelola penghasilan yang didapat saat ini?," kata Dimas dalam laporannya, Senin (13/4/2020).

Untuk itu, simak cara memanfaatkan dana dan waktu yang berlebihan saat pandemi virus corona masih berlangsung.

1. Bantu orang lain yang membutuhkan

Pandemi vitlrus corona yang terjadi di berbagai belahan dunia telah merenggut nyawa dan telah menghilangkan mata pencaharian serta penghasilan sebagian masyarakat. 

Bagi Anda yang saat ini masih menerima penghasilan utuh, tidak ada salahnya mengulurkan tangan Anda untuk membantu tetangga, teman, kerabat, maupun orang lain yang kesulitan.

Begitu pun donasikan untuk tenaga medis yang berhadapan langsung dengan penanganan COVID-19.

"Donasikan sebagian rezeki Anda untuk membantu mereka. Berapa pun donasi Anda, akan sangat berarti bagi saudara kita dan keluarganya," ujar Dimas.


2. Siapkan dana darurat

Tidak ada yang tahu pasti kapan pandemi ini akan berakhir. Bagi karyawan yang saat ini masih memiliki pekerjaan dan menerima gaji secara utuh, manfaatkan rezeki ini dengan sebaik-baiknya dengan menyiapkan dana darurat.

Dalam kondisi normal, umumnya dana darurat disiapkan untuk menutupi biaya hidup atau pengeluaran selama 3 hingga 6 bulan. Namun dalam kondisi tidak normal seperti wabah virus corona, tidak ada yang tahu sampai kapan ini akan berakhir.

Untuk itu, memprioritaskan dana darurat merupakan salah satu langkah yang bisa Anda lakukan saat krisis masih berlangsung.

"Saya sarankan untuk memprioritaskan dan sesegera mungkin mengisi penuh pos dana darurat," saran Dimas.

Cara menyiapkan dana darurat, antara lain kurangi pengeluaran yang tidak perlu dan siapkan nominal dana darurat lebih besar dibanding kondisi normal. Bila dalam kondisi normal diperlukan setara dengan pengeluaran 3-6 bulan, perbanyak menjadi 6-12 bulan.

"Saya tahu ini terdengar sangat besar dan berat. Apalagi harus disiapkan dalam waktu singkat. Tapi perlu diingat, ini bukan kondisi normal. Jika Anda memiliki dana darurat yang cukup, Anda bisa lebih tenang dalam menghadapi segala ketidakpastian yang mungkin terjadi di depan," kata Dimas menganjurkan.

Sementara itu untuk menyiapkan dana darurat, Anda bisa memanfaatkan beberapa sumber daya, misalnya:

- Maksimalkan dari penghasilan bulanan

Tingkatkan persentase atau porsi dari pendapatan Anda untuk mengisi dana darurat. Misalnya, jika sebelumnya Anda menyisihkan 5-10 persen, kali ini sisihkan 30-40 persen dari penghasilan untuk mengisi pos dana darurat.

Angka tersebut hanya perumpamaan. Sesuaikan dengan kondisi keuangan masing-masing. Untuk menambah porsi pos dana darurat, Anda bisa mengambil dari pos transportasi, pos gaya hidup (makan di luar, nonton bioskop, liburan, kumpul bareng teman), dan lain-lain.

- Manfaatkan THR

Memasuki bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri, tak bisa dipungkiri sebagian dari Anda akan mendapat Tunjangan Hari Raya (THR). Mayoritas dana THR ini bisa dialokasikan untuk mengisi pos darurat.

"Jangan mudik dulu untuk stop penyebaran virus corona. Dana untuk mudik, beli baju baru, atau kue-kue lebaran bisa Anda gunakan untuk memaksimalkan isi pos dana darurat. Rayakan Lebaran secara sederhana," saran Dimas.

3. Manfaatkan reksa dana pasar uang untuk menyimpan dana darurat

Simpan dana darurat di tempat yang aman, mudah dicairkan atau likuid, dan tumbuh atau memberikan potensi imbal hasil.


Dimas menyarankan Anda untuk menyimpan dana darurat di reksa dana pasar uang. Pasalnya reksa dana pasar uang memiliki beberapa kelebihan, antara lain sangat terjangkau (cukup dengan minimal Rp 10.000), likuid, tidak ada biaya masuk dan keluar, bukan objek pajak, dan memiliki potensi imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan tabungan atau deposito.

Sebagai gambaran, saat ini suku bunga deposito sekitar 4,5 persen, belum dipotong beban pajak. Bunga tabungan tentunya lebih kecil daripada bunga deposito.

Sedangkan, reksa dana pasar uang Manulife Dana Kas II memberikan imbal hasil sebesar 6,11 persen net (tidak dipotong pajak) dalam periode 1 tahun (berdasarkan kinerja produk per 7 April 2020).

"Pembukaan rekening dan transaksi reksa dana saat ini juga sudah dapat dilakukan secara online tanpa harus tatap muka," pungkas Dimas.

https://money.kompas.com/read/2020/04/13/161000226/begini-cara-kelola-uang-saat-pandemi-bisa-buat-dana-darurat

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Whats New
Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Rilis
Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Rilis
Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Spend Smart
Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Whats New
BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

Whats New
BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

Whats New
Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Whats New
Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Spend Smart
Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Whats New
4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

Whats New
Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Whats New
Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Whats New
Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+