Mengutip data Bloomberg pukul 09.14 WIB rupiah berada pada level Rp 14.955 per dollar AS atau melemah 60 poin (0,4 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp 14.895 per dollar AS.
Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah tertekan sentimen negatif pasar yang khawatir dengan kemunculan kasus Covid-19 baru usai beberapa negara melakukan pelonggaran lockdown.
“Kelihatannya sentimen negatif masuk ke pasar keuangan pagi ini karena pasar mengkhawatirkan gelombang kedua kasus Covid-19 di negara yang melonggarkan lockdown,” kata Ariston kepda Kompas.com.
Penambahan kasus Covid-19 ini terjadi di China usai negara tersebut memulai pembukaan ekonomi dan memberlakukan pelonggaran lockdown. Pagi ini China melaporkan penambahan 15 kasus OTG (Orang Tanpa Gejala) dan 1 kasus positif.
“Kemarin China juga sudah melaporkan adanya tambahan 5 kasus baru,” tambah dia.
Selanjutnya, negara-negara lain seperti Korea Selatan dan Jerman juga melaporkan hal yang sama, yakni penambahan kasus positif pasca pelonggaran lockdown dilakukan.
“Sentimen negatif ini bisa mendorong pelemahan aset berisiko, termasuk rupiah,” tambah dia.
Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan berada pada kisaran Rp 14.800 per dollar AS sampai dengan Rp 15.150 per dollar AS.
https://money.kompas.com/read/2020/05/12/094000626/rupiah-dibayangi-kekhawatiran-gelombang-kedua-corona