Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Targetkan Swasembada Pangan, Kementan Salurkan 447.047 Unit Alsintan

KOMPAS.com – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) menyalurkan alat mesin pertanian (alsintan) guna mencapai tujuan swasembada pangan yang berkelanjutan.

"Bantuan tersebut disalurkan kepada Kelompok Tani (Poktan), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) maupun dinas dalam bentuk brigade di wilayah sentra produksi," ujarnya, Kamis (14/5/2020).

Menteri yang akrab disapa SYL ini juga menerangkan, sejak 2014 sampai 2019, Kementan melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) telah menyalurkan alsintan pra panen sebanyak 447.047 unit.

Alsintan tersebut terdiri dari traktor roda 2, traktor roda 4, cultivator, pompa air, rice transplanter, dan hand sprayer.

Dia juga menyebut, penyaluran alsintan melalui kelompok hingga brigade ini dilakukan karena pengelolaan alsintan secara perorangan kurang efisien.

Untuk itu, pemberdayaan alsintan melalui UPJA diharapkan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi petani dengan beragam bentuk pelayanan jasa alsintan yang dikelola dalam usaha tani.

Adapun, pelayanan jasa alsintan dapat berupa jasa sewa Alsintan, jasa olah tanah, jasa tanam, jasa panen, dan jasa simpan pinjam.

“Selain memberikan pendapatan, alsintan juga lebih terawat dan siapa pun bisa menggunakannya,” ungkapnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

SYL pun berharap, penggunaan teknologi pada alsintan mampu meningkatkan produksi padi pada tahun-tahun mendatang.

Bahkan, dia pun tidak ingin mendengar ada kabar penurunan produksi lagi karena sudah menggunakan teknologi.

“Gunakanlah alat canggih yang ada supaya kita bisa mencapai swasembada pangan dan ekspor. Kita harus serius dalam mengurus pertanian ini,” tegasnya.

Sewa pinjam Alsintan

Sementara itu, Direktur Jenderal PSP Kementan Sarwo Edhy mengatakan, selain ke UPJA, petani juga bisa melakukan sewa pinjam alsintan yang dikelola Brigadir Alsintan dan Kelompok Usaha Bersama (KUB) di daerah masing-masing.

“Dengan menggunakan alsintan, petani akan lebih hemat dan lebih cepat dalam proses menanam juga panen,” katanya.

Selain itu, imbuhnya, penggunaan alsintan memiliki keuntungan lain, yaitu dapat mengurangi penyusutan hasil panen (losses) sebesar 10 persen dan meningkatkan nilai tambah.

Bahkan, penanaman padi yang dulunya hanya satu kali setahun, kini bisa tiga kali karena proses budidaya, pengolahan, dan panen dapat dilakukan dengan cepat, efektif dan efisien.

“Produksi yang dicapai petani lebih tinggi, pendapatan petani pun ikut meningkat,” tambahnya.

Sarwo juga menerangkan, alsintan yang dikelola UPJA di sejumlah daerah sudah banyak yang berhasil dan terbukti mampu memberikan nilai tambah kepada Poktan atau Gapoktan.

"Ada salah satu UPJA yang mengelola alsintan dengan baik sehingga bisa mendapatkan hasil dari sewa alsintan ke petani hingga memiliki penghasilan bersih ratusan juta rupiah," ujar Sarwo.

Keberhasilan UPJA di Bangka Selatan

Di berbagai tempat, keberhasilan UPJA juga mulai terlihat, salah satunya UPJA Marga Jaya di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan.

"Bantuan alsintan ini sangat membantu petani dalam proses usaha taninya,” ungkap Ketua UPJA Marga Jaya Rojim.

Dia menerangkan, UPJA yang turut dikelolanya kini membawahi 33 Poktan dengan areal seluas 2.000 hektar (ha).

UPJA ini juga sudah melayani proses pengolahan lahan dan pemanenan dengan penghasilan bersih bisa mencapai Rp 125 juta per musim tanam.

“Dengan adanya UPJA yang berkembang melalui penerapan modernisasi pertanian akan menumbuhkan minat petani-petani di sekitar untuk memulai kembali bekerja di sawah,” terangnya.

Bahkan, Rojim menyebut modernisasi ini juga menambah jumlah petani-petani milenial di sekitar lingkungan dengan membuka lapangan pekerjaan bagi mereka.

“Luas lahan yang diolah setiap tahun bertambah dengan adanya aktivitas UPJA, memberikan semangat lebih bagi petani-petani pemula yang selama ini lahannya belum diolah menjadi semangat untuk mengolah lahannya kembali,” tambahnya.

Adapun, kegiatan yang dilaksanakan UPJA Marga Jaya, meliputi menyewakan alat pra panen dan pasca panen, aktivitas perbengkelan, menyediakan spare part alsintan yang dibutuhkan petani, hingga membeli Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani.

Alsintan yang dimiliki UPJA Marga Jaya terdiri dari traktor roda empat 3 unit, traktor roda dua 36 unit, vertical dryer 1 unit, power thresher 8 unit, dan pompa air 10 unit.

Selain itu, ada pula rice transplanter 12 unit, combine harvester 8 unit (1 unit combine harvester besar yang dibeli dari hasil/keuntungan UPJA) dan beberapa alat yang dibantu Brigade Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan.

Kegiatan pengelolaan alsintan di UPJA Marga Jaya, antara lain jasa sewa traktor roda dua Rp 1 juta per ha, traktor roda empat Rp 1 per ha, dan combine harvester Rp 1,6 per ha.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka Selatan Suhadi menjelaskan, bantuan alsintan yang dikelola secara baik oleh UPJA memberikan keuntungan dan kemudahan bagi petani dalam mengakses kebutuhan alsintan pra panen maupun pasca panen.

Dia pun mengimbau agar alsintan selalu dipelihara dengan baik sehingga umur Alsintan lebih panjang.

“Selain menambah kesempatan usaha bagi poktan yang menggunakan alsintan, produktivitas pertanian pun semakin tinggi, karena alsintan ini dapat mempercepat pekerjaan,” ujar Suhadi.

https://money.kompas.com/read/2020/05/15/080000026/targetkan-swasembada-pangan-kementan-salurkan-447.047-unit-alsintan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke