Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, terdapat 1 proyek tahun 2020 yang akan dapat direalisasi pada Juli mendatang, yaitu Proyek Meliwis yang akan dilaksanakan oleh Ophir Indonesia (Madura Offshore).
Proyek ini disebut akan menghasilkan produksi gas sebesar 20 MMSCFD.
"Ini menunjukkan tekad dan semangat insan hulu migas untuk dapat melaksanakan program yang telah disepakati dalam Work, Program & Budget 2020 secara optimal dan efisien”, kata Julius dalam keterangan tertulis, Rabu (3/6/2020).
Selain itu, Julius melaporkan akan ada 3 proyek tahun 2021 yang dipercepat penyelesaiannya menjadi tahun ini.
Ketiga proyek tersebut adalah, pembangunan proyek Bambu Besar yag dilaksanakan oleh PT Pertamina EP, Reaktivasi Platform PHE-12 oleh PHE WMO dan pembangunan fasilitas kompresor gas Sembakung oleh Pertamina EP.
"Proyek Bambu Besar akan menghasilkan gas (non asso) sebesar 3 MMSCFD. Saat ini proyek masih dalam proses EPC dan akan onstream pada kwartal ke tiga tahun 2020," ujar Julius.
Lebih lanjut Julius menjelaskan, proyek Reaktivasi Platform-12 adalah kegiatan untuk memperbaiki platform yang sempat miring pada tahun 2017, untuk menghasilkan produksi minyak sebesar 3.000 BOPD.
Proyek tersebut diharapkan dapat direalisasi pada akhir tahun 2020.
"Demikian juga dengan proyek kompresor Sembakung yang akan diselesaikan pada akhir tahun 2020, dan menghasilkan gas sebesar 2 MMSCFD," kata Julius.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, dengan terobosan-terobosan yang dilakukan, jajarannya bersama KKKS optimis berbagai proyek dapat dipercepat penyelesaiannya, meski dihadapi pandemi Covid-19.
“Di tengah wabah Covid-19 dan SKK Migas mampu mempercepat pelaksanaan penyelesaian 3 proyek menunjukkan peran SKK Migas semakin efektif dan mampu menjalankan fungsi dengan baik," katanya.
https://money.kompas.com/read/2020/06/03/153309426/di-tengah-covid-19-skk-migas-sebut-proyek-proyek-ini-dipercepat