Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lewat Sapta Program Gasifikasi Nasional, PGN Perkuat Operasional

KOMPAS.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menegaskan prinsipnya untuk terus menguatkan bisnis inti, yaitu distribusi dan transmisi gas bumi untuk menjaga kondisi pemanfaatan gas bumi tetap stabil.

Direktur Utama PGN Suko Hartono mengatakan, perusahaan sub holding gas dari Pertamina ini akan memperkuat perannya dalam menyalurkan gas bumi bagi masyarakat dan sebagai penggerak pertumbuhan perekonomian Indonesia.

“Pemenuhan dan layanan gas bumi PGN ditargetkan bisa masuk ke dalam sendi-sendi perekonomian maupun untuk kehidupan sehari-hari masyarakat di berbagai wilayah,” ujarnya, Selasa (16/06/2020).

Untuk itu, PGN pun meluncurkan Sapta Program Gasifikasi Nasional untuk memperkuat kinerja operasional.

Selain itu, skenario ini juga merupakan langkah menuju agregator gas nasional untuk melayani kebutuhan gas bumi secara terintegrasi.

“Inovasi pada produk gas bumi menjadi pekerjaan utama PGN, agar gas bumi tidak hanya sebagai komoditas, namun juga sebagai nilai tambah pada pertumbuhan ekonomi nasional dengan memberikan multiplier effect dari pemanfaatan gas sektor hilir,” jelas Suko.

Adapun, program Sapta PGN tersebut adalah sebagai perikut

Pertama, PGN Sayang Ibu yang merupakan layanan gas bumi untuk kebutuhan gas bumi rumah tangga

Kedua, PGN Mendukung Industri Khusus yang adalah layanan gas bumi untuk kebutuhan gas bumi industri strategis

Ketiga, PGN Untuk Listrik Murah yang merupakan layanan gas bumi untuk kebutuhan sektor kelistrikan

Keempat, PGN Retail dan Industri Umum, yakni layanan gas bumi untuk kebutuhan komersial dan industri umum

Kelima, PGN Sektor Maritim untuk layanan gas bumi buat kebutuhan transportasi laut

Keenam, PGN Sektor Darat, yaitu layanan gas bumi untuk kebutuhan transportasi darat

Ketujuh, PGN Masuk Desa yang merupakan layanan energi baik PGN dalam mendukung program energi bersih terbarukan dan ramah lingkungan

Suko menjelaskan, program Sapta PGN merupakan bagian dari komitmen PGN untuk terus melanjutkan pengembangan infrastruktur pemanfaatan gas bumi.

Dengan demikian diharapkan bisa merealisasikan peran PGN sebagai penyangga atau agregator gas bumi nasional.

Hingga kini, realisasi ini terlihat dari pengelolaan PGN yang meliputi 96 persen infrastruktur gas bumi dan 92 persen pangsa pasar kegiatan niaga gas bumi.

Bukti lainnya, PGN kini telah melayani lebih dari 390.400 pelanggan di berbagai wilayah dari Aceh sampai Papua.

Layanan itu diwujudkan dengan panjang pipa lebih dari 10.100 kilometer (km), infrastruktur liquefied natural gas (LNG) dan regasifikasi, infrastruktur compressed natural gas (CNG) dan moda transportasi gas lainnya.

Visi dan misi baru PGN

Lebih lanjut, Suko mengatakan, PGN menambahkan misi baru dalam visi misi baru perusahaan, yaitu hilirisasi industri petrokimia berbasis pemanfaatan gas bumi melalui pengusahaan gas dari sumber gas bumi maupun LNG.

Dalam hal ini, PGN akan berkolaborasi dengan perusahaan berskala nasional dan global guna pemanfaatan gas bumi pada turunan bisnis hilir gas, seperti seperti industri petrochemical dan metanol.

“Hilirisasi gas bumi akan mendorong nilai tambah dan manfaat gas bumi nasional untuk meningkatkan valuasi keekonomian,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Berdasarkan portofolio yang dimiliki saat ini dan rencana ke depan, PGN diharapkan dapat semakin fokus dan menjalankan perannya secara terintegrasi dan holistik.

Itu semua dilakukan karena PGN merupakan koordinator dan integrator pengelolaan bisnis niaga gas domestik yang meliputi penyediaan, pengelolaan, dan komersialisasi produk gas.

Lagi pula hal tersebut pun merupakan wujud agregator gas bumi nasional.

Tak hanya itu, lanjut Suko, PGN dan peran subholding gas saat ini telah mengelola infrastruktur gas bumi secara terintegrasi, serta melaksanakan seluruh kegiatan dalam proses bisnis hilir gas bumi.

Hal itu mulai dari pengadaan pasokan gas bumi baik dari sumber domestik maupun internasional dan disalurkan kepada seluruh segmen pengguna akhir rumah tangga, pelanggan kecil, transportasi (SPBG), pelanggan kecil, komersial, industri dan pembangkitan listrik.

Adapun, produksi gas bumi di Indonesia dari tahun 2015-2017 rata-rata adalah 2,9 triliun kaki kubik (TCF) per tahun.

Sekitar 60 persen dari produksi ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sisanya diekspor dalam bentuk LNG dan gas pipa.

Sesuai dengan data dari BP Energy Outlook 2019, reserve to production ratio untuk cadangan gas bumi Indonesia cukup untuk periode 37,7 tahun.

Kemudian, kemampuan produksi gas bumi Indonesia sebesar 73,2 miliar meter kubik (MCF), sedangkan laju konsumsi gas bumi Indonesia per tahun sebesar 39,0 mfc.

Kondisi ini, sebut Suko, masih jauh di bawah kemampuan produksi gas bumi Indonesia.

Dari total produksi 2,9 TCF per tahun, PGN hanya menyalurkan sekitar 0,31 tcf per tahun atau 11 persen.

Itu berarti, peluang-peluang ke depan masih terbuka luas dalam hal pembangunan infrastruktur maupun pemenuhan gas bumi.

Maka dari itu, pentingnya peran agregator agar dapat mengonsolidasikan seluruh sumber gas bagi seluruh pengguna secara berkelanjutan dan menjamin distribusi gas ke seluruh wilayah.

Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi akan terdorong melalui infrastruktur yang mumpuni. Bahkan, masalah pasokan pun dapat teratasi.

Peran agregator menyeragamkan harga gas

Tak hanya itu, peran agregator juga dapat menyeragamkan harga gas pada pengguna akhir, yang mana harga gas di hulu maupun biaya infrastruktur yang bervariasi.

Suko menyebut, adanya peran agregator diharapkan mampu menciptakan kondisi yang menjamin keekonomian produksi gas di hulu.

Agregator juga memenuhi kebutuhan gas dengan harga yang kompetitif dan relatif stabil bagi seluruh pengguna hilir.

“Dengan adanya agregator gas maka percepatan pengembangan infrastruktur dan pasar-pasar baru akan menjadi lebih feasible karena perekonomiannya ditopang oleh infrastruktur existing,” paparnya.

Selain itu, keberadaan agregator gas dapat membuat harga jual gas di seluruh wilayah Indonesia lebih merata dan berkeadilan.

“Kami yakin bahwa PGN dapat terus berkembang dan memantapkan peran sebagai subholding gas serta cita-cita sebagai aggregator,”tuturnya.

Hal ini pun, lanjutnya, dilakukan sebagai bagian dari keluarga besar holding migas yang dapat memberikan energi baik bagi pembangunan bangsa dan bagi pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

https://money.kompas.com/read/2020/06/16/124154826/lewat-sapta-program-gasifikasi-nasional-pgn-perkuat-operasional

Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke