Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indonesia Terus Tingkatkan Produksi Pangan Lewat Pertanian Rakyat

KOMPAS.com - Indonesia terus meningkatkan produksi pangan nasional dengan berbasis pertanian rakyat dan keberpihakan pada petani kecil.

Hal itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo  (SYL) saat upacara memperingati Hari Krida Pertanian ke-48 Tahun 2020, Selasa (23/06/2020).

"Program berpihak pada petani harus diperkuat. Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengalokasikan bantuan benih atau bibit, program padat karya, stabilisasi stok dan harga pangan, serta distribusi dan transportasi pangan," jelas SYL.

Selain itu, SYL mengatakan, pemerintah juga sudah menyiapkan skema bantuan untuk petani, baik Kredit Usaha Rakyat (KUR) maupun asuransi pertanian.

Untuk itu, SYL mengajak para petani dan masyarakat buat membangun optimisme sektor pertanian. Hal ini penting agar masyarakat sadar pangan tidak boleh berhenti berproduksi.

“Pangan menjadi prioritas bagi negara, 267 juta rakyat masih akan terus butuh makan. Sektor lain penting, namun pangan paling utama," tegas SYL.

Terlebih menurut SYL, di masa pandemi ini, semua orang membutuhkan makanan yang cukup, gizi yang seimbang dan menyehatkan.

Oleh karenanya, SYL menilai, peningkatan produksi menjadi sebuah kewajiban dalam menghadapi new normal atau tatanan kehidupan baru.

“Saya bersyukur ketahanan pangan nasional Indonesia saat ini terjaga dengan baik. Produktivitas sejumlah komoditas strategis tidak menunjukkan perlambatan. Hingga akhir Juni 2020, stok beras nasional diperkirakan mencapai 7,49 juta ton," ungkapnya.

Mentan pun menyampaikan, antisipasi kemarau panjang juga dilakukan dengan mendorong percepatan tanam padi seluas 5,6 juta hektar (ha) pada musim tanam kedua di 33 provinsi.

Harapan di Hari Krida Pertanian ke 48

SYL berharap Hari Krida Pertanian ke-48 Tahun 2020 bisa menjadi momentum untuk menjadikan pertanian Indonesia lebih modern sehingga bisa memaksimalkan penggunaan teknologi pertanian.

“Saya ingin semangat ini menjadi momentum bergesernya pola pertanian tradisional menjadi pola pertanian modern, inovasi dan teknologi akan menjadi panglimanya" katanya.

Mentan pun berharap penggunaan teknologi dan inovasi serta alat dan mesin pertanian harus semakin digiatkan untuk meningkatkan produktivitas.

SYL menilai, Hari Krida Pertanian adalah penanda secara astronomi saat keadaan proses produksi tanaman berakhir, dan akan dimulai untuk persiapan produksi selanjutnya. Para petani akan menyatakan syukur atas panen raya.

Pada kesempatan itu, Mentan mengajak seluruh pihak untuk berterima kasih pada para petani yang tanpa lelah bekerja untuk pangan dan menjaga agar makanan cukup. 

“Perjuangan kita masih panjang, dan petani akan selalu hadir sebagai pahlawan bagi bangsa ini. Saya mengajak untuk terus menjaga momentum baik ini, bertumbuh dan berkembang menjaga pangan Indonesia. Terima kasih Petani, terima kasih para pejuang pangan kita,” katanya.

SYL pun meminta semua pihak harus terus bersama dan gotong royong menjaga pangan Indonesia.

Sementara itu, Dirjen Prasarana (Dirjen) dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) menjadi keharusan saat ini.

Edhy mengatakan, tuntutan pertanian adalah meningkatkan produktivitas, hal itu bisa didukung sepenuhnya dengan penggunaan alsintan.

Ia mengungkapkan dari pengolahan lahan, tanam, panen, hingga pasca panen, semua bisa dimaksimalkan dengan alsintan.

"Tentu saja Kementan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP akan terus mendorong agar petani Indonesia lebih maju, mandiri dan modern dengan alsintan,"katanya.

https://money.kompas.com/read/2020/06/23/154408826/indonesia-terus-tingkatkan-produksi-pangan-lewat-pertanian-rakyat

Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke