Rencananya, dana tersebut digunakan untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS).
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan, dana tersebut digunakan untuk membangun dua ruas tol, yakni Simpang Indralaya-Muara Enim dan Pekanbaru-Padang.
“Kami akan gunakan untuk ruas Indralaya Rp 3,2 triliun dan Pekan Baru-Padang Rp 4,3 triliun, sehingga total Rp 7,5 triliun,” ujar Budi saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (24/6/2020).
Budi memperkirakan, tambahan suntikan dana ini akan mendongkrak kinerja keuangan perusahaannya.
“Dengan PMN akan naik pendapatan dari Rp 40,7 triliun tahun 2020, naik Rp 47 triliun di tahun 2021," kata Budi.
JTTS merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya menjadi prioritas Pemerintah Indonesia.
Saat ini, Hutama Karya Baru mengoperasikan Jalan Tol Trans-Sumatera sepanjang 364 km. Nantinya, Jalan Tol Trans-Sumatera akan menyambungkan Aceh hingga Lampung sepanjang 2.765 kilometer.
Sebelumnya, pemerintah telah menyetujui untuk memberikan suntikan berupa PMN kepada Hutama Karya pada tahun 2020 sebesar Rp 3,5 triliun.
Namun, PMN tersebut akan ditambah sebesar Rp 7,5 triliun. Dengan begitu, pada 2020 ini Hutama Karya akan mendapat PMN sebesar Rp 11 triliun.
https://money.kompas.com/read/2020/06/24/155200626/dapat-suntikan-rp-75-triliun-hutama-karya-akan-bangun-2-ruas-tol-di-trans