Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Ancaman Krisis Pangan Dunia, Buwas: Jangan Terlalu Khawatir

Hal tersebut disampaikan setelah ada peringatan Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO) mengenai ancaman krisis pangan dunia di masa pandemi Covid-19. Musim kemarau berkepanjangan yang tengah terjadi diperkiran membuat terjadinya kekeringan.

"Soal pangan, di negara-negara lain itu memang sudah membatasi ekspor pangannya, tapi di Indonesia menurut saya jangan terlalu khawatir (terkait pasokan pangan)," ujarnya dalam acara diskusi virtual Market Review IDX Channel, Selasa (14/7/2020).

Menurut Buwas, sapaan akrabnya, kondisi cuaca di Indonesia tak seekstrem di luar negeri, seperti yang diprediksi sebelumnya. Saat ini, bahkan hujan masih terjadi di beberapa wilayah Tanah Air.

Hal tersebut membuat sejumlah daerah masih panen hingga hari ini. Bahkan beberapa wilayah sudah mulai melakukan musim tanam selanjutnya, sehingga tiga bulan mendatang akan ada wilayah yang juga melakukan panen raya.

"Jadi kekuatan pangan kita itu masih stabil," kata dia.

Ia meyakini, produksi beras dalam negeri kedepannya akan cukup besar sehingga bisa memenuhi kebutuhan nasional.


Kendati demikian, Buwas memastikan, pihaknya bersama pemerintah tetap waspada dalam menghadapi ancaman krisis pangan. Ini dilakukan dengan melakukan penyerapan gabah petani

"Kami juga sudah menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuk dengan menyerap gabah yang bisa disimpan lebih lama untuk mengantisipasi krisis," ungkapnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) juga sedang mendorong program percepatan musim tanam kedua (MT II) tahun 2020 yang targetnya bisa memproduksi beras 12,5-15 juta ton.

Dengan stok beras dalam negeri hingga Juni 2020 yang tersedia 7,49 juta ton, dan bila musim panen kedua bisa mencapai 15 juta ton, maka stok beras bisa mencapai 22 juta ton hingga akhir Desember 2020.

Pasokan itu akan melebihi kebutuhan nasional yang diperkirakan mencapai 15 juta ton hingga akhir tahun. Dengan demikian, ketahanan pangan ditengah krisis akibat Covid-19 pada tahun ini dinilai bisa teratasi.

"Insya Allah kalau prognosis ini tidak ada halangan, maka akan terjadi surplus sekitar 5-6 juta ton beras, dan akan menjadi carry over untuk tahun depan," ungkap Syahrul dalam webinar Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju, Kamis (2/7/2020).

https://money.kompas.com/read/2020/07/14/132251526/soal-ancaman-krisis-pangan-dunia-buwas-jangan-terlalu-khawatir

Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

5 Cara Beli Emas di Pegadaian, Bisa Tunai dan Nyicil

Spend Smart
Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

Masuki Usia ke-20, Sido Muncul Beberkan Rahasia Sukses Kuku Bima

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke