Kepala Balitbang Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, gas dengan bahan baku campuran DME sebesar 20 persen dan elpiji sebesar 80 persen dapat digunakan kompor masak gas yang sudah digunakan masyarakat saat ini.
"Secara teknis kami bisa pastikan DME 20 persen dengan 80 persen elpiji ini bisa menggunakan kompor elpiji atau kompor eksisting," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (22/7/2020).
Kendati demikian, Dadan mengakui, penggunaan gas campuran tersebut lebih boros dibandingkan gas murni elpiji. Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan, gas campuran membutuhkan konsumsi bahan bakar yang lebih besar dibanding elpiji apabila menggunakan kompor gas peruntukan elpiji.
"Memang elpiji lebih sedikit mengkonsumsi bahan bakar dibanding DME," katanya.
Dadan menjabarkan, perbandingan nilai kalori DME dengan elpiji ialah sebesar 1 berbanding 1,6. Namun, dengan kandungan oksigen yang dimiliki DME, pembakaran menjadi lebih baik dibandingkan dengan elpiji, sehingga terjadi efisiensi penggunaan bahan bakar.
Terkait dengan harga gas DME, Dadan masih belum bisa memastikan, sebab harga bahan baku yang dibutuhkan masih terus bergerak. Namun, ia menyebutkan, harga gas dengan bahan baku batu bara tersebut akan lebih murah dibandingkan elpiji.
"Karena kandungan energinya lebih sedikit," ucapnya.
https://money.kompas.com/read/2020/07/22/161000426/esdm--gas-dengan-bahan-baku-batu-bara-bisa-digunakan-di-kompor-elpiji