Petani di Tulangbawang Berharap Pemerintah Kembali Gulirkan Bantuan Alsintan

KOMPAS.com - Para petani di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Lampung, telah merasakan peningkatan produksi pertanian setelah menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) dari Kementerian Pertanian Prasarana dan Sarana Pertanian (Kementan PSP). 

Oleh sebab itu, petani di kecamatan tersebut berharap pemerintah melalui Kementan PSP dapat kembali menggulirkan bantuan alsintan untuk menghadapi musim tanam tahun ini. 

Salah satunya Kardi (48), petani asal Tirtakencana, Kecamatan Tuba Tengah, Tubaba yang telah menyadari manfaat penggunaan alsintan jenis hand traktor  dalam proses pengolahan lahan pertaniannya.

"Hal ini (bantuan hand traktor-red) merupakan upaya baik.  Kami berharap, ke depannya pemerintah kembali menggulirkan bantuan itu karena masih ada kelompok tani (poktan) yang belum mendapatkannya,” kata Kardi.

Senada dengan Kardi, petani lainnya Sarno (45) juga mengatakan, keberadaan hand traktor di setiap poktan juga mampu menghidupkan poktan. Namun, menurutnya agar produktivitas merata pengelolaan alsintan yang diberikan harus dilakukan dengan baik juga. 

“Tapi setelah mesin bajak ini diterima poktan, harus dikelola dengan benar. Jangan sampai menguntungkan pihak-pihak tertentu saja, sebab hal ini menyangkut kepentingan para petani dalam usaha pertaniannya,” kata Sarno.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun membenarkan perkataan Kardi dan Sarno. Menurutnya, alsintan memang memiliki peran penting dalam mendukung pemenuhan produksi pertanian.

“Produksi pertanian tidak bisa berhenti, sebab kebutuhan pangan harus terus dipenuhi. Oleh sebab itu, kita harus terus meningkatkan produktivitas dengan memaksimalkan alsintan,” kata Syahrul, Sabtu (25/7/2020) dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy, juga menegaskan hal yang sama dengan Syahrul.

“Penggunaan alsintan mutlak diperlukan petani karena alsintan dapat mempercepat dan meningkatkan mutu pengolahan tanah, meningkatkan indeks pertanaman, serta mengurangi losses,” kata Sarwo.