Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Renovasi Gedung Sarinah Bukan untuk Saingi Grand Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati menjelaskan transformasi yang tengah dilakukan perseroan akan menjadikan mal tersebut unik dan tidak secara khusus untuk menyaingi mal-mal di sekitarnya, seperti Grand Indonesia maupun Plaza Indonesia.

Fetty menjelaskan konsep mal Sarinah akan mengangkat "community mall" dan diharapkan menjadi ikon Jakarta atau destinasi yang wajib dikunjungi (must visit place).

"Konsep yang diangkat Sarinah adalah community mall', tidak head to head dengan Grand Indonesia, atau Plaza Indonesia atau mal lainnya, tapi menjadi mal yang unik karena mengandalkan komunitas neighbourhood' dan public engagement'" kata Fetty dilansir dari Antara, Rabu (19/8/2020).

Sarinah juga melakukan pencanangan perdana transformasi yang akan membawa perseroan kepada tren kekinian dan pola belanja yang modern.

Dalam transformasinya, Sarinah akan mengubah empat area yakni retail, trading, digital, dan properti. Khusus pada sektor retail, Sarinah tidak lagi dikenal sebagai toserba atau department store, melainkan "specialty store"

Menurut Fetty, perubahan tersebut lebih sesuai dengan tren pola belanja masyarakat saat ini. Ada pun produk yang akan dijual pada "specialty store" mencakup fesyen, kerajinan, kesehatan dan kecantikan, aksesoris, hingga tas.

Sarinah juga akan mengunggulkan budaya kuliner dengan menyajikan masakan Nusantara pada bisnis food and beverage. Kedai kopi tengah menjamur juga akan tersedia di mal Sarinah.

Untuk menjangkau pelaku usaha internasional dan merambah turis mancanegara, Sarinah juga menghadirkan toko bebas pajak (duty free) dengan menempatkan lokasi tidak hanya di pusat kota, tetapi juga Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng serta Ngurah Rai, Bali.

Tentunya, produk karya UMKM yang sudah terkurasi dari berbagai kategori akan dipajang di "Trading House". Sarinah diharapkan bisa menjadi agregator dan pusat data produk UMKM Indonesia untuk dipasarkan secara daring dan luring.

"Trading house menjadi showcase produk yang sudah terkurasi dan bisa menjadi meeting hub antara mitra internasional dan UKM," kata Fetty.

Fetty menambahkan konsep baru yang akan dihadirkan Sarinah, yakni zona budaya (culture zone) yang memberi edukasi baik budaya kuliner, seni hingga pengalaman (experience).

Untuk memfasilitasi pekerja milenial, Sarinah juga menyediakan coworking space yang sebelumnya tidak ada di mal tersebut.

Selesai 17 Agustus 2021

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan renovasi Gedung Sarinah, Jakarta bisa rampung pada 17 Agustus 2021.

“Saya berharap tentu hal ini bisa tepat waktu, tadi Pak Dirut (Wijaya Karya) bilang beneran? Benar ini ?17 Agustus 2021?? Ok alhamdulillah kalau benar,” ujar Erick.

Mantan bos Inter Milan itu berharap nantinya gedung baru Sarinah bisa menjadi salah satu ikon di Ibu Kota negara.

Apalagi, nantinya Sarinah akan menjadi pusat UMKM Indonesia. Dengan begitu, diharapkan bisa menarik wisatawan untuk berkunjung ke gedung tersebut.

“Saya berharap di ?17 Agustus 2021? kita bisa melihat icon Indonesia, icon Jakarta bisa tampil prima lagi dan mendukung merek lokal, UMKM bisa menjadi tulang punggung dan ini sebuah keharusan, yang keberpihakannya terjadi,” kata Erick.

Selain pembenahan gedung, Erick berharap transformasi Sarinah juga terjadi di bagian bisnisnya. Dia menginginkan Sarinah bisa menjadi pendukung UMKM dalam negeri.

“UMKM kita yang sedemikian ragamnya harus kita sukseskan, sehingga tujuan kita melakukan transformasi dan kolaboratif ini ada impact-nya. Bukan hanya lips service,” ucap dia.

Sementara itu, Direktur Utama Wijaya Karya Budi Waskito menambahkan, dalam renovasi Gedung Sarinah mayoritas materian yang digunakan buatan lokal. Selain itu, ada pula sekitar 400 pekerjanya berusia di bawah 45 tahun.

“Wijaya Karya siap mendukung (renovasi Gedung Sarinah) dan tepat waktu. Hari ini pencanangan dan mudah-mudahan di Agustus 2021 kita bisa meresmikan,” ujarnya.

Gedung Sarinah merupakan pusat perbelanjaan setinggi 74 meter dengan memiliki 15 lantai. Luas bangunannya berkisar 27.000 meter persegi dengan luas per lantai 1.800 meter persegi.

Renovasi gedung milik BUMN tersebut mau tidak mau berimbas kepada seluruh tenant yang ada di sana. Selama renovasi tenant yang ada di gedung tersebut tutup.

Termasuk McDonald's yang telah ditutup permanen mulai 10 Mei 2020. Bila renovasi itupun tuntas, tenant-tenant yang dipasarkan nyaris 100 persen produk UMKM atau brand lokal.

(Sumber: KOMPAS.com/Akhdi Martin Pratama | Editor: Bambang P. Jatmiko)

https://money.kompas.com/read/2020/08/19/071732326/renovasi-gedung-sarinah-bukan-untuk-saingi-grand-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke