Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Investasi Jangka Panjang Vs Jangka Pendek, Ini Beda dan Untung Ruginya

JAKARTA, KOMPAS.com – Dalam melakukan investasi, ada banyak dilema yang kerap kali dialami oleh investor.

Misalkan saja tujuan investasi yang akan dilakukan, apakah investasi jangka panjang ataupun investasi jangka pendek.

Head of Marketing IPOT dari Indo Premier Sekuritas Paramita Sari mengatakan, investor pemula wajib menyadari pemilihan instrumen investasi jangka panjang dan jangka pendek memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

“Dalam melakukan pilihan instrumen baik investasi jangka panjang atau jangka pendek, memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Oleh sebab itu, setiap investor harus siap menerima setiap konsekuensi pilihannya,” kata Paramita kepada Kompas.com, Kamis (17/9/2020).

Untuk lebih jelasnya, simak uraian mengenai investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek berikut ini, beserta untung ruginya. 

1. Investasi Jangka Panjang

Paramita mengatakan, jika investor memilih investasi jangka panjang dengan kategori waktu lebih dari setahun atau bahkan hingga puluhan tahun, kecenderungan risiko (ruginya) lebih rendah.

Menurut dia, hal ini terjadi karena seiring waktu berjalan investor dapat melakukan averaging baik naik maupun turun berdasarkan analisis performa perusahaan.

Investasi jangka panjang juga memiliki efek compounding dalam jangka panjang bisa membuat valuasinya bertambah mengalahkan inflasi, sehingga memang sangat cocok untuk memenuhi berbagai kebutuhan jangka panjang.

“Potensi cuannya memang jauh lebih tinggi berkat efek compounding,” jelas dia.

Namun demikian, ada juga kekurangan dalam investasi jangka panjang yakni dana yang cenderung tidak likuid atau mudah dicairkan.

Maka dari itu, investor perlu melakukan analisis secara lebih mendalam untuk memilih emiten yang terbaik, karena diharapkan emiten tersebut akan tumbuh dalam jangka panjang.


“Karena jangka waktu yang disiapkan lebih lama maka jika ada keperluan mendesak maka terpaksa menjual saham dalam kondisi saat itu,” jelas dia.

Adapun jenis investasi jangka panjang antara lain emas, properti, asuransi, dan reksa dana.

2. Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek, merupakan investasi yang dilakukan dalam waktu yang cepat. Kategorisasi jangka pendek ini biasanya maksimal setahun (kurang dari setahun).

Paramita mengatakan, untuk mendapatkan keuntungan lebih cepat maka investasi jangka pendek biasanya dianggap sebagai pilihan yang tepat biasanya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dan kebutuhan lain dengan tingkat urgensi yang tinggi.

Dia bilang, pilihan investasi jangka pendek berbanding lurus dengan bertambahnya risiko.

Sebab, pemilihan emitennya biasanya bertumpu pada perusahaan yang cenderung fluktuatif maka potensi kerugiannya pun tinggi pergerakan harga yang fluktuatif menjadi risiko tersendiri, karena bisa saja terjun bebas dalam waktu singkat.

“Karena jangka waktunya pendek maka efek compounding tidak begitu terlihat signifikan dan secara nyata rentan terhadap inflasi karena valuasinya bisa saja tidak mampu menyaingi tingkat inflasi tahunan,” jelasnya.

Adapun beberapa jenis investasi jangka pendek antara lain, tabungan, deposito, forex trading dan saham.

Nah, setelah memahami untung rugi dalam berinvestasi jangka panjang dan jangka pendek, inilah saatnya bagi Anda membuat keputusan investasi yang paling sesuai dengan tujuan investasi dan jangka waktu pemenuhannya.

https://money.kompas.com/read/2020/09/17/181407726/investasi-jangka-panjang-vs-jangka-pendek-ini-beda-dan-untung-ruginya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke