Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menhub Beberkan Alasan Pakai Jasa Influencer untuk Endorse

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengungkapkan alasan mengajak operator penerbangan untuk melibatkan influencer, baik Youtuber atau selebgram, dalam mempromosikan penerbangan guna menghindari pemberitaan yang dinilai cenderung negatif selama pandemi.

“Saya sudah menghubungi dua Youtuber, mengajak Atta Halilintar dan Deddy (Corbuzier), saya jelaskan tentang HEPA ke kedua orang ini. Insyaallah memberikan satu cara lain karena dengan cara-cara yang biasa, berita ini sedemikian heavy (berat)," kata Budi dilansir dari Antara, Jumat (18/9/2020).

"Berita negatif tentang Covid akan diumpakan ketidakberdayaan dan ketidakpedulian pemerintah, itu kita dianggap proekonomi saja,” kata dia lagi.

Menurut dia, melibatkan para influencer memberikan dampak yang signifikan dalam mengampanyekan transportasi yang aman, nyaman, sehat dan selamat kepada masyarakat.

“Saya pikir lumayan itu ada lebih dari 270.000 yang hit. Deddy tadi baru dua hingga tiga jam sudah 60.000 (penonton),” ujar dia.

Alokasi dana untuk influencer

Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengajak para operator penerbangan untuk menggunakan cara-cara baru dalam mempromosikan dan meninggalkan cara-cara lama.

“Saya ingin mengatakan kita harus taat konsisten menyediakan waktu dan dana untuk promosi dengan cara-cara yang baru, ngomong sendiri di lingkungan sendiri siapa yang dengar. Kita butuh endorser, apa yang dilakukan bandara ketat banget," kata Budi.

"Saya pikir apa yang bapak lakukan sudah luar biasa tinggal bagaimana meng-annoucne (mengumumkan) secar cerdas (endorse), masuk kepada endorser, kantong-kantong, tertentu tidak bisa dengan cara-cara lama lagi,” tambah dia.

Budi mengakui sebelum pandemi rutin membaca surat kabar tiap pagi, namun setelah pandemi ia lebih memilih untuk mendapatkan informasi lewat gawai.

“Dulu sebelum Covid, saya kalau enggak baca koran Kompas pagi jam 10 rasanya enggak sreg, kalau enggak nonton berita Metro TV, Kompas TV atau TVone. Kita enggak baca koran oke, kita bisa dari dapat gadget,” katanya.

Ia menganggap yang tersebar di pemberitaan dengan kenyataan yang terjadi begitu berbeda di mana dalam implementasi protokol kesehatan sudah ketat.

“Mungkin itu diharapkan jadi suatu cara yang jitu. Bapak-bapak punya kapasitas, mereka senang sekali. Saya sempat dilarang Mbak Adita (Jubir Kemenhub) bahwa ini bukan untuk dicelotehkan, tapi saya merasa kebangkitan dunia aviasi harus didenger," ungkap Budi.

"Apa yang disampaikan Pak Jokowi memang pandemi ini mencekam tapi justru kita rebut momentum dengan cara tunjukkan masyarakat sama progresnya dengan negara maju. Jitu melakukan upaya campaign (kampanye) lebih dari biasanya, campaign bukan seperti dulu lagi,” tambah Budi.

Celana Atta dipermasalahkan

Meski mencoba memperkenalkan penerapan protokol kesehatan seperti jaga jarak dan penggunaan masker, tak sedikit warganet yang mempermasalahkan cara berpakaian Atta Halilintar yang dianggap tak sesuai dengan kesopanan.

Sebagaimana diketahui, Atta menggunakan celana ripped sobek jeans warna abu-abu. Sementara atasannya kemeja batik lengan panjang berkelir biru tua.

Tak lupa, sebagaimana yang biasanya, Youtuber asal Dumai ini menggunakan ikat kepala atau headband.

"Outfitnya Atta ga banget deh. Emang sih uang tidak bisa membeli taste. Hehehe," cuit akun @arendysm.

"Dulu kami diajari untuk berpakaian santun jika berbicara dengan orang yang lebih tua.
Ini kok, celana kk Atta sobek gitu ya. #DahulukanAdabBaruIlmu," tulis akun @hijrianiDY.

https://money.kompas.com/read/2020/09/18/083100426/menhub-beberkan-alasan-pakai-jasa-influencer-untuk-endorse

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+