Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dahlan Iskan: Pembentukan Superholding Belum Mendesak

Menurut dia, lebih baik saat ini Kementerian BUMN berfokus untuk melakukan transformasi di perusahaan-perusahaan pelat merah yang kinerjanya masih negatif.

“Menurut pendapat saya superholding belum mendesak, bahwa kita ingin seperti Temasek ya iya. Inginnya itu tidak hanya bentuknya, tapi kulturnya, campur tangan politiknya. Hal yang penting kan itu sebenarnya,” ujar Dahlan dalam diskusi virtual yang dikutip Kompas.com pada Selasa (29/9/2020).

Dahlan menambahkan, saat ini isu soal pembentukan superholding ramai diperbincangkan karena melihat kesuksesan Temasek di Singapura.

Padahal, jika Indonesia membentuk superholding belum tentu bisa menyamai kesuksesan yang diraih Temasek.

“Seolah-olah semua akan beres kalau kita kaya Temasek. Memang Temasek luar biasa, sukses besar. Apakah kita bisa langsung seperti Temasek? ya realitasnya, saya setuju dengan Tanri Abeng (mantan Menteri BUMN) bahwa ini urusan politik,” kata dia.

Menurut Dahlan, pembentukan superholding tak bisa dari kalangan internal Kementerian BUMN saja. Bahkan, Presiden pun tak mampu jika sekonyong-konyong ingin membentuk superholding.

“Kalau cuma Presiden saja cukup enggak sih? saya kira enggak bisa. Ini harus melibatkan DPR seperti yang dijelaskan Bung Sinulingga (Stafsus Menteri BUMN) ada beberapa undang-undang yang harus diubah,” ungkapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/09/29/160724226/dahlan-iskan-pembentukan-superholding-belum-mendesak

Terkini Lainnya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke