Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indeks Kepercayaan Konsumen AS Diproyeksi Melonjak

Dewan Konferensi AS memperkirakan, IKK meningkat 15,5 poin menjadi 101,8 pada September 2020, merupakan kenaikan tertinggi sejak April 2003.

Mengutip Reuters, Rabu (30/9/2020), kepercayaan konsumen ini meningkat berkat adanya optimistis mengenai pasar tenaga kerja, meski tingkat optimisme masih jauh di bawah level normal sebelum pandemi Covid-19.

Peningkatan IKK terjadi meski kasus Covid-19 masih muncul di beberapa negara bagian, di tengah mengeringnya bantuan pemerintah untuk bisnis dan pengangguran.

Di sisi lain, masih ada ketidakpastian yang tumbuh menjelang pemilihan presiden AS pada 3 November mendatang. Belum lagi tanda-tanda pemulihan ekonomi yang melambat. Namun nampaknya konsumen mengabaikan hal-hal tersebut.

"Keyakinan yang tinggi mencerminkan aktivitas ekonomi yang dibuka kembali, tetapi juga keberhasilan dari kebijakan lockdown," kata Kepala Ekonom di TS Lombard New York, Steve Blitz.

Berdasarkan survei Dewan Konferensi, ada beberapa indikator yang mengalami peningkatan. Penilaian bisnis dan kondisi tenaga kerja meningkat menjadi 98,5 dari 85,8 pada Agustus lalu.

Sementara, Indeks ekspektasi berdasarkan prospek jangka pendek konsumen untuk pendapatan, bisnis, dan kondisi pasar tenaga kerja melonjak dari 86,6 pada menjadi 104.

Kasus Covid-19 di AS tercatat mulai kembali melonjak pada minggu lalu, usai menyusut sejak 8 minggu terakhir. Beberapa stimulus pemerintah mulai berakhir, sementara puluhan ribu pekerja di maskapai masih mengalami PHK dan dicutikan.


Data Departemen Perdagangan AS menunjukkan, defisit perdagangan barang melebar pada Agustus karena impor melonjak. Melonjaknya impor disebutkan karena bisnis mulai kembali beroperasi dan memupuk kembali persediaan yang habis di awal pandemi.

Pada bulan lalu, kesenjangan perdagangan barang meningkat 3,5 persen ke rekor 82,9 miliar dollar AS. Impor barang naik 3,1 persen menjadi 201,3 miliar dollar AS, melampaui peningkatan 2,8 persen dalam ekspor barang menjadi 118,3 miliar dollar AS.

Kenaikan impor dipimpin oleh barang konsumsi yang melonjak 7 persen. Impor makanan, modal, dan barang konsumsi juga meningkat pesat. Namun impor pasokan industri turun 4,6 persen.

Ekspor barang konsumsi, suplai industri, dan makanan tercatat mengalami kenaikan. Namun, pengiriman barang modal dan kendaraan bermotor serta suku cadangnya tercatat turun.

Realisasi di sektor perdagangan ini bisa menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III.

Departemen Perdagangan AS juga melaporkan, persediaan ritel meningkat 0,8 persen pada Agustus setelah rebound 1,2 persen pada Juli.

Kendaraan bermotor dan persediaan suku cadang naik 0,6 persen. Persediaan ritel, tidak termasuk kendaraan bermotor dan suku cadang, komponen yang masuk ke dalam perhitungan PDB, melonjak 0,9 persen setelah naik 0,6 persen pada Juli.

Persediaan grosir meningkat 0,5 persen di Agustus setelah turun 0,1 persen di bulan sebelumnya. Akumulasi persediaan diharapkan berkontribusi pada pertumbuhan PDB di kuartal III 2020, setelah dikurangi dari output selama lima kuartal berturut-turut.

https://money.kompas.com/read/2020/09/30/103000826/indeks-kepercayaan-konsumen-as-diproyeksi-melonjak

Terkini Lainnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

OJK Cabut Izin Usaha Koperasi LKM Pundi Mataran Pati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke