Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemerintah Masih Utang Rp 13,8 Triliun ke Pupuk Indonesia

"Jadi sekarang statusnya (utang pemerintah ke Pupuk Indonesia) di Rp 13,8 triliun," ujar Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI dan Kementan yang ditayangkan secara virtual, Senin (5/10/2020).

Secara rinci, utang subsidi pupuk pada tahun 2017 yang masih belum dibayarkan sebesar Rp 45 miliar. Lalu utang pada tahun tahun 2018 sebesar Rp 5,7 triliun.

Kemudian, besaran utang subsidi pupuk pada tahun 2019 sebesar Rp 5,4 triliun. Serta, utang pada tahun berjalan 2020 atau hingga 30 September 2020 tercatat sebesar Rp 2,6 triliun.

Bakir mengatakan, untuk utang pemerintah tersebut pada tahun 2017-2018 tengah diproses oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang kemudian akan diteruskan ke Kementan untuk bisa dibayarkan kepada Pupuk Indonesia.

"Saat ini sudah di proses, statusnya di Kemenkeu tapi belum balik ke Kementan untuk finalnya. Katanya sih awal Oktober 2020, tapi saat ini belum juga keluar," ungkap dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan, terkait utang subsidi pupuk pada tahun 2019 masih dalam peninjauan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Untuk utang 2019 belum masuk karena masih review dari BPKP, ketika sudah final akan kami usulkan ke Kemenkeu," kata dia.

Adapun untuk utang tahun berjalan 2020 masih belum diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sehingga memang belum dilaporkan atau diproses pada Kemenkeu.

Suwandi mengatakan, memang utang pemerintah terhadap subsidi pupuk cukup besar. Artinya memang jika pembayaran terus ditunda maka akan terbeban pula oleh bunga utang.

"Kalau ditunda-tunda kita punya beban bunga, jadi semakin cepet selesaikan semakin bagus, sehingga Pupuk Indonesia cashflow-nya juga semakin bagus," pungkas Suwandi.

https://money.kompas.com/read/2020/10/05/142321126/pemerintah-masih-utang-rp-138-triliun-ke-pupuk-indonesia

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke