Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menteri Edhy Kurang Puas dengan Kucuran Kredit BLU-LPMUKP Rp 19,81 Miliar

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengaku kurang puas dengan kucuran kredit dari Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU-LPMUKP) bekerja sama dengan Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP.

Kredit hanya dikucurkan paling besar Rp 1 miliar hingga Rp 2 miliar di tiap UPT yang hanya cukup untuk mengelola lahan seluas 1 hektar termasuk untuk modal usaha.

"Kita punya 150 UPT di Indonesia. Sekolah (politeknik) ada puluhan hektar, ratusan hektar lahan idle, lahan yang tidur karena anggaran enggak ada. Tapi terus terang saja, saya belum begitu puas," kata Edhy dalam acara kegiatan kerja sama antara BRSDM dengan BLU-LPMUKP secara virtual, Senin (26/10/2020).

Edhy menuturkan, ada puluhan hektar lahan yang tidak termanfaatkan (lahan idle) di beberapa UPT politeknik, SUPM, Balai Pelatihan, dan Balai Riset KKP.

Luas rerata area UPT berkisar 10-20 hektar, bahkan ada beberapa balai seperti Balai Riset Pemulihan Ikan Sukamandi dan Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau Maros memiliki lahan sebesar 50 hektar.

"Kita punya lahan 50 hektar, yang dijalani hanya 1 hektar. Padahal kita KKP. BRSDM sudah punya penelitian, (Ditjen) budidaya sudah punya implementasinya, pasarnya di PDS (Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing) sudah tahu. Kok dari kawasan ini yang paling besar (cuma) 1,5 hektar?" tanya Edhy.

Bila masalah kontrol, kata Edhy, seharusnya kontrol bisa dilaksanakan lebih jelas karena kredit dikucurkan di lingkup KKP sendiri.

Edhy pun berseloroh akan ditertawai Presiden RI Joko Widodo bila mempresentasikan soal pengucuran kredit dengan nominal kecil ini.


"Pasti saya akan diketawai (presiden). Uangnya banyak, tapi kok dikasihnya sedikit padahal potensi (dari hasil pemanfaatan lahan idle) besar. Kan Bapak (Edhy Prabowo) ngerti tentang budidaya (punya nilai tambah)," selorohnya.

Untuk itu, Edhy pun meminta pengucuran kredit lebih besar lagi, bahkan sampai Rp 10 miliar untuk mengelola setidaknya 5 hektar lahan idle.

"Maksud saya kalau kita sudah punya kekuatan 50 hektar, sudah ada bukti tentang hasil budidaya bagus dan pasarnya tersedia, kenapa enggak langsung dikasih saja Rp 10 miliar. Tapi saya berpikir positif, mungkin perlu uji coba dulu (di awal). Jadi kalau Rp 1 miliar hari ini kuat, mungkin besok langsung dikasih Rp 10 miliar," pungkas Edhy.

Sebagai informasi, KKP melalui BLU-LPMUKP mengucurkan bantuan pembiayaan senilai Rp 19,81 miliar kepada koperasi-koperasi di bawah naungan UPT politeknik, SUPM, Balai Pelatihan, dan Balai Riset KKP.

Kredit tersebut diberikan untuk memanfaatkan lahan-lahan idle di lingkungan politeknik hingga balai-balai KKP.

Lahan bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi budidaya ikan termasuk membangun tambak udang vaname dan lain-lain.

kredit dikucurkan untuk 18 koperasi dan 2 kelompok penyuluh bersama masyarakat. Beberapa di antaranya Mitra Mina Cendrawasih mendapat Rp 350 juta, Koperasi Mina Sentosa dari Aceh dengan nominal Rp 700 juta, Koperasi Bahari Mina Sejahtera Sulsel Rp 1,1 miliar, dan Koperasi Pegawai Negeri Mina Utama dari maluku dengan nominal Rp 1,1 miliar.

https://money.kompas.com/read/2020/10/26/130700526/menteri-edhy-kurang-puas-dengan-kucuran-kredit-blu-lpmukp-rp-19-81-miliar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke