Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Mandiri Siapkan Pencadangan Rp 21 Triliun hingga Akhir Tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus melakukan penambahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) untuk mengantisipasi dampak Pandemi Covid-19.

Langkah tersebut dilakukan guna mengantisipasi potensi kredit macet dari debitur yang kemungkinan sulit bangkit setelah pandemi berakhir.

Pada kuartal III-2020, Bank Mandiri melaporkan adanya peningkatan biaya CKPN sebesar 52,81 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 15,69 triliun. Angka tersebut diproyeksi terus bertambah hingga akhir tahun ini.

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik Badruddin mengatakan, pihaknya akan tetap memupuk biaya CKPN, dengan mengedepankan kebijakan bersifat konservatif, guna merespon potensi kredit macet akibat restrukturisasi kredit debitur terdampak Covid-19.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memang memberikan restrukturisasi kredit terhadap debitur terdampak Covid-19 yang tertuang dalam POJK 11 tahun 2020.  

Kredit yang direstrukturisasi otomatis masih kategori lancar, sehingga bank tidak perlu mengalokasikan pencadangan. Namun, relaksasi itu hanya berlaku bagi untuk segmen UMKM.

Namun, Siddik menyebutkan pihaknya telah menggolongkan debitur yang berpotensi tidak mampu melanjutkan pembayaran kredit ke dalam golongan high risk portion.

“Sehingga di akhir tahun kita akan sampai di proyeksi CKPN Rp 18 triliun sampai Rp 21 trilun. Sebagian dari CKPN tersebut dari high risk portion yang di restrukturisasi karena Covid,” katanya dalam konferensi pers virtual, Senin (26/10/2020).

Lebih lanjut Siddik menjelaskan, pihaknya telah melakukan analisis terkait potensi debitur yang tidak lagi mampu bangkit setelah Covid-19.

Berdasarkan hasil analisis tersebut, Siddiq menyebutkan, terdapat 10 hingga 11 persen debitur yang tidak lagi mampu melanjutkan pembayaran kewajibannya kepada perseroan.

“Itu lah yang kita antisipasikan mungkin di tahun depan kita harus downgrade ke non performing loan,” ucapnya.

Sebagai informasi, hingga kuartal III-2020 Bank Mandiri telah merestrukturisasi 525.665 debitur, dengan baki kredit sebesar Rp 116,4 triliun.

Restrukturisasi tersebut terdiri dari 406.434 debitur UMKM dan 119.231 debitur non UMKM.

https://money.kompas.com/read/2020/10/26/144649526/bank-mandiri-siapkan-pencadangan-rp-21-triliun-hingga-akhir-tahun

Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke