Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OJK Dorong Masyarakat Pahami Pasar Modal Sebelum Berinvestasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mendorong literasi masyarakat terlebih dahulu sebelum melakukan investasi di pasar modal.

Sebab, butuh pemahaman yang baik untuk mengerti sistem investasi di pasar modal.

Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan, masyarakat harus mendapatkan literasi pasar modal yang tepat dibandingkan mengejar iklusi atau terbukanya akses masyarakat ke sektor tersebut.

"Memang untuk pasar modal ini mesti paham. Jadi literasinya dulu didorong, baru inklusinya," ungkap Tirta dalam media brifieng OJK secara virtual, Senin (7/12/2020).

Menurut Tirta, produk-produk investasi di pasar modal lebih memungkinkan bagi masyarakat yang sudah teredukasi dengan baik.

Sehingga, segala risiko investasi di pasar modal sudah dipahami.

"Jadi jangan sampai konsumen tidak paham, seperti ketika situasi seperti pandemi ini, butuh uang, likuiditas, kemudian sahanmnya di reedem, tapi bertanya-tanya kok harganya jatuh. Ini kalau enggak paham malah turunkan kepercayaan," jelas dia.

Tirta mengatakan, upaya literasi pasar modal sudah dilakukan OJK, di antaranya dengan menempatkan lebih 400 galeri investasi di berbagai universitas di seluruh Indonesia.

Galeri bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai investasi di pasar modal.

Sementara itu, dari sisi pendanaan di pasar modal juga terus dilakukan literasi dan inklusi ke berbagai perusahaan.

Ini untuk memberikan pemahaman pada perusahaan, bahwa pendanaan bisa juga didapatkan dari pasar modal, tak hanya mengandalkan perbankan.

"Kalau untuk pendanaan kami dorong terus, tapi kalau yang investasi itu literasi dulu, harus hati-hati, harus paham dulu," kata Tirta.

https://money.kompas.com/read/2020/12/07/205833426/ojk-dorong-masyarakat-pahami-pasar-modal-sebelum-berinvestasi

Terkini Lainnya

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke