Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Reksadana Pasar Uang Masih Menarik pada 2021, Ini Alasannya

Dengan kinerja tersebut, reksadana pasar uang membukukan kinerja yang lebih baik dibanding reksadana saham dan campuran.

Head of Fixed Income Sucorinvest Asset Management Dimas Yusuf mengungkapkan, kinerja reksadana pasar uang sebenarnya cenderung tertekan dan tidak seoptimal tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini seiring dengan adanya pandemi yang akhirnya membuat Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan hingga lima kali sepanjang 2020.

“Dampak pemangkasan tersebut tentunya membuat suku bunga Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga ikut turun. Alhasil, imbal hasil deposito juga ikut mengalami penurunan yang pada akhirnya ikut menurunkan imbal hasil reksadana pasar uang secara keseluruhan,” kata Dimas seperti dilansir Kontan.co.id, Senin (4/1/2021).

Kendati demikian, reksadana pasar uang menurut Dimas pada tahun lalu masih tetap jadi incaran para investor yang berusaha untuk menjaga likuiditas mereka. Bagaimanapun, reksadana pasar uang dari segi imbal hasil dan risiko tetap lebih menarik dibanding deposito secara umum.

Walaupun secara tahunan kinerja reksadana pasar uang lebih baik dibanding reksadana campuran maupun reksadana saham, Dimas bilang ketika pemulihan ekonomi mulai berjalan, kinerja pasar uang justru kalah dibanding reksadana saham maupun reksadana campuran.

“Tapi, bagi investor pemula maupun yang berprofil moderat, banyak dari mereka yang tetap mempertahankan portofolio mereka di pasar uang karena volatilitas yang masih tinggi di jenis reksadana lain. Jadi secara keseluruhan reksadana pasar uang masih membukukan kinerja yang cukup baik di tengah berbagai kondisi ketidakpastian pada tahun lalu,” tambah Dimas.

Menyambut tahun ini, reksadana pasar uang dinilai masih tetap jadi pilihan yang menarik. Hanya saja, Dimas mengatakan potensi penurunan imbal hasil masih cukup terbuka.

Menurut dia, masih akan terjadi ekses likuiditas karena dana perbankan masih belum secara optimal dapat dialihkan ke kredit riil.

Dimas menilai, hal ini berpotensi membuat suku bunga deposito bisa kembali turun. Ditambah lagi, produk obligasi korporasi bertenor di bawah satu tahun diperkirakan akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil seiring tren suku bunga yang juga rendah. Dus, ini bisa mempengaruhi potensi imbal hasil dari reksadana pasar uang.


Sementara Direktur Batavia Prosperindo Asset Management Yulius Manto mengungkapkan pada tahun ini penurunan suku bunga tidak akan terjadi lagi, namun peluang kenaikan suku bunga juga cukup kecil. Sehingga besar kemungkinan return dari reksadana pasar uang tidak akan banyak berbeda dibanding tahun lalu.

“Mungkin tahun ini untuk return reksadana pasar uang ada di kisaran 3,5 persen-4,5 persen. Secara return memang tidak tinggi, tapi hal ini kan memang sejalan dengan sifat reksadana pasar uang yang lebih untuk menjaga likuiditas ketimbang mengejar return,” kata Yulius.

Senada, Head of Research Investment Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, reksadana pasar uang masih akan menjadi salah satu pilihan investasi yang optimal di tahun ini.

Menurut dia, tahun ini masih akan diselimuti oleh ketidakpastian terkait efektivitas vaksinasi dan proses pemulihan ekonomi.

“2021 memang memberikan harapan dengan vaksinasi, tetapi untuk ekonomi bisa pulih ke level sebelum pandemi saya rasa membutuhkan waktu paling cepat 2022. Apalagi bunga deposito juga sangat rendah. Jadi meski kinerjanya akan sedikit turun menjadi sekitar 3,75-4 persen, reksadana pasar uang masih jadi pilihan yang menarik,” pungkas Wawan. (Hikma Dirgantara)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Tahun 2021 masih diselimuti ketidakpastian, reksadana pasar uang jadi pilihan menarik

https://money.kompas.com/read/2021/01/05/061100326/reksadana-pasar-uang-masih-menarik-pada-2021-ini-alasannya

Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke