Hasil Lelang Pemerintah 2020 Tembus Rp 26 Triliun, Ada Ferarri Seharga Rp 2 Miliar

Nilai tersebut sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2019 lalu yang mencapai Rp 27,03 triliun.

Direktur Lelang DJKN Joko Prihanto mengatakan, barang yang dilelang berasal dari eksekusi hak tanggungan dari perbankan hingga non eksekusi oleh pejabat lelang kelas II.

"Paling banyak sumbernya dari eksekusi hak tanggungan, dari kredit-kredit macet perbankan baik bank swasta dan pemerintah dan lembaga non perbankan," ujar Joko dalam media briefing, Jumat (8/1/2021).

Joko menyebutkan, nilai lelang yang dilakukan oleh pejabat lelang kelas I tersebut mencapai Rp 8,04 triliun. Selain dari kredit perbankan, hasil lelang yang dilakukan oleh pejabat kelas I juga meliputi rampasan dari bea cukai, kasus korupsi, serta lelang Barang Milik Negara (BMN).

Namun demikian, nilai keseluruhan lelang dari BMN hanya mencapai Rp 560 miliar.

"Tidak terlalu signifikan, dari BMN kecil sekali," kata Joko.

Sementara untuk ojek lelang swasta yang dilakukan oleh pejabat kelas II nilainya mencapai Rp 13,48 triliun. Total barang yang dilelang dari objek lelang mencapai 502.187 barang.

Dari jumlah tersebut, sebagian besar berupa kendaraan roda empat dengan total jumlah yang dilelang mencapai 383.083 dengan nilai Rp 10,47 triliun.

Sementara untuk roda dua mencapai 83.928 kendaraan dengan nilai Rp 2,55 triliun, untuk inventaris dan peralatan rumah tangga sebanyak 2.870 barang nilainya Rp 13,73 triliun, tanah dan bangunan 358 dengan nilai Rp 10,27 triliun, dan benda seni 836 barang dengan nilai Rp 7,19 triliun.

Terakhir barang lainnya sebanyak 30.112 lot barang sebesar Rp 49,73 miliar.

Joko menjelaskan, salah satu barang yang berhasil dilelang dengan nilai terbesar yakni mobil Ferrari dengan harga limit lelang sebesar Rp 500 juta.

"Bisa naik sampai 300 persen, jadi hampir Rp 2 miliar kebeli. Ada juga Land Rover tapi kenaikannya tidak setinggi Ferrari," ucap dia.