Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Pagi Merosot 145 Poin, Bagaimana dengan Rupiah?

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 6.161,31 atau turun 145,8 poin (2,31 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.301,12.

Sebanyak 48 saham melaju di zona hijau dan 309 saham di zona merah. Sedangkan 169 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,86 triliun dengan volume 2,14 miliar saham.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 di berbagai negara diikuti pembatasan sosial ketat untuk mengekang penyebaran pandemi jadi sentimen negatif.

Hans menilai, pembatasan sosial secara ketat merusak optimisme tentang kinerja laba emiten yang mulai membaik. Selain itu, masih lambatnya program vaksin di berbagai negara membuat penguncian sosial menjadi pilihan mengatasi pandemi.

“IHSG berpeluang konsolidasi melemah membentuk candle dengan body turun dan shadow pendek indikasi tekanan turun,” kata Hans dalam pesan singkat, Sabtu (23/1/2021).

Sementara pasar saham di kawasan regional pagi ini bergerak di zona hijau.  Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,18 persen, indeks Shanghai Komposit naik 0,2 persen, indeks Nikkei bertambah 0,36 persen, dan indeks Strait Times naik 0,11 persen.

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini juga bergerak di teritori negatif.

Melansir data  Bloomberg, pada pukul 09.08 WIB rupiah berada pada level Rp 14.055 per dollar AS atau melemah 20 poin (0,14 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.035 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, meskipun melemah di pagi hari, rupiah masih berpeluang bergerak menguat. Hal ini terdorong oleh kenaikan aset berisiko seperti indeks saham Asia dan rencana pemerintahan Joe Biden untuk merilis stimulus sebesar 1,9 trilun dollar AS.

“Sentimen ini mungkin bisa membantu penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini,” Ariston kepada Kompas.com.

Di sisi lain, pasar juga mengkhawatirkan kasus Covid-19 yang terus naik di dunia dan juga di Indonesia yang memicu pembatasan aktivitas baru, yang mendorong penguatan terbatas pada rupiah.

“Ini bisa memberikan tekanan untuk rupiah. Selain itu, bila pasar kembali merespon kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, rupiah juga berpotensi melemah kembali,” jelas dia.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.000 per dollar AS hingga Rp 14.100 per dollar AS.

https://money.kompas.com/read/2021/01/25/093228926/ihsg-pagi-merosot-145-poin-bagaimana-dengan-rupiah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke