Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pasca-merger, BSI Jadi Tulang Punggung Pertumbuhan Industri Keuangan Syariah

Siang ini sekitar pukul 13.30 WIB, Presiden RI Joko Widodo memimpin langsung launching BSI di Istana Negara.

Ada banyak harapan dan optimisme dari terbentuknya Bank Syariah Indonesia. Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ventje Rahardjo menilai, kehadiran BSI dapat menjadi penggerak pengembangan ekonomi syariah.

Artinya bukan tak mungkin, BSI mampu memberikan dampak positif bagi Industri Keuangan Non Bank (IKNB) syariah di Tanah Air.

"Saya berharap BSI dapat menjadi prime mover dalam pengembangan ekosistem ekonomi syariah serta jadi pengayom bagi pengembangan industri keuangan syariah," kata Ventje kepada Kompas.com, Senin (1/2/2021).

Ventje menuturkan, optimisme itu muncul karena BSI mempunyai customer base yang besar, produk yang lengkap, dan jaringan yang luas.

Pengaruh keberadaan BSI untuk asuransi umum syariah dan asuransi jiwa syariah akan sangat positif, mengingat BSI memiliki jaringan 1.200 kantor, 20.000 pegawai, dan 15 juta nasabah. Begitupun kuatnya permodalan untuk bisnisnya.

"Akan sangat positif, baik untuk asuransi jaminan, asuransi jiwa nasabah serta kebutuhan asuransi umum BSI sendiri," ungkap Ventje.

Tak hanya itu, kekuatan pendanaan serta jumlah nasabah juga akan mendukung kebutuhan pengembangan bisnis multifinance syariah dan menyediakan transaction banking services bagi bisnis P2P lending.

Oleh karena itu, BSI diharapkan konsisten ikut dalam pengembangan ekosistem halal yang sudah dirintis oleh bank-bank eksisting sebelum merger.

"Caranya melalui perkuatan kapabilitas dan eksposur pembiayaan wholesale baik di dalam dan luar negeri, serta melayani segmen UMKM dengan skema value-chain," sebut Ventje.

Sebagai informasi, BSI yang digadang-gadang bakal menjadi Top 10 bank syariah global akan memiliki aset mencapai Rp 214,6 triliun dengan modal inti lebih dari Rp 20,4 triliun pasca legal merger terlaksana.

Jumlah aset dan modal inti tersebut menempatkan Bank Hasil Penggabungan dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset, dan TOP 10 bank syariah terbesar di dunia dari sisi kapitalisasi pasar dalam 5 tahun ke depan.

Pasca-merger, komposisi pemegang saham pada BSI adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) 51,2 persen, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) 25,0 persen, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) 17,4 persen, DPLK BRI - Saham Syariah 2 persen dan publik 4,4 persen.

Struktur pemegang saham tersebut berdasarkan perhitungan valuasi dari masing-masing bank peserta penggabungan.

https://money.kompas.com/read/2021/02/01/113000126/pasca-merger-bsi-jadi-tulang-punggung-pertumbuhan-industri-keuangan-syariah

Terkini Lainnya

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke