Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

RI Dapat Hibah Rp 704 Miliar dari Jepang, Dipakai untuk Bangun 6 Sentra Perikanan

Pemberian bantuan ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara KKP dengan JICA terkait Grant Agreement for The Programme For The Development of Fisheries Sector in Outer Islands Phase 2.

Sekretaris Jenderal KKP Antam Novambar mengatakan, dana hibah senilai ratusan miliar itu bakal digunakan KKP untuk membangun 6 Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di 6 lokasi.

"Ini hibah tanpa ikatan, dalam arti bukan hibah dibayar, dicicil, utang, tidak. Ini hibah secara langsung. Dan baru pertama kali di Indonesia (hibah dari luar negeri diberikan ke KKP)," kata Antam dalam konferensi pers, Selasa (2/1/2021).

Antam menuturkan, keenam wilayah tersebut ditentukan oleh Pemerintah Jepang, namun tetap diberikan arahan oleh kementerian di sektor bahari ini.

Dari hasil penentuan, pembangunan SKPT diarahkan ke 6 pulau terluar RI yakni Natuna, Morotai, Sabang, Saumlaki, Moa, dan Biak.

"Kenapa dipilih pulau terluar? Dengan maksud untuk pemerataan pembangunan, memajukan ekonomi masyarakat di pulau terluar, dan memajukan industri di pulau terluar melalui kegiatan perikanan," ucap Antam.

Pembangunan 6 SKPT tahap II ini ditargetkan selesai pada tahun 2024.

Perwakilan JICA, Ogawa Shigenori berharap, bantuan hibah dari Pemerintah Jepang ini bisa dimanfaatkan dengan baik. Pihaknya meminta KKP untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola pelabuhan-pelabuhan yang hendak dibangun tersebut.

Untuk peningkatan kemampuan, JICA juga memberikan bantuan teknis, yakni bantuan pelatihan dan seminar yang telah disepakati sejak setahun lalu.

"Oleh karena itu, dukungannya diberikan dalam 2 metode (metode hibah dan metode bantuan teknis). Dengan kerja sama KKP, JICA berharap pembangunan dan pengelolaan pelabuhan bisa sukses ke depannya," pungkas Ogawa.

https://money.kompas.com/read/2021/02/02/150002726/ri-dapat-hibah-rp-704-miliar-dari-jepang-dipakai-untuk-bangun-6-sentra

Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke