Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Indonesia Catat Penjualan Eceran Membaik

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, membaik terbatasnya penjualan eceran didorong oleh kenaikan permintaan dalam rangka hari raya Natal dan Tahun Baru.

Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Desember 2020 yang tumbuh 4,8 persen secara bulanan, membaik dari minus 1,2 persen secara bulanan pada November 2020.

"Peningkatan penjualan eceran tertinggi terjadi pada kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya dan Peralatan Informasi dan Komunikasi," kata Erwin dalam siaran pers, Selasa (9/2/2021).

Namun demikian, kenaikan permintaan tidak setinggi tahun sebelumnya.

Secara tahunan, kinerja penjualan eceran periode Desember 2020 mengalami kontraksi dengan pertumbuhan IPR sebesar minus 19,2 persen secara tahunan, lebih dalam dari minus 16,3 persen secara tahunan pada bulan sebelumnya.

"Terutama berasal dari kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau serta sub kelompok Sandang," ucap Erwin.


Sementara pada Januari 2021, kinerja penjualan eceran diperkirakan tetap terjaga dengan kinerja pertumbuhan secara tahunan diperkirakan membaik, meski secara bulanan menurun.

Secara bulanan, IPR Januari 2021 diproyeksi menurun sebesar minus 1,8 persen secara bulanan.

Hal ini sejalan dengan faktor musiman permintaan masyarakat yang menurun pasca HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional), di tengah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jawa dan Bali, serta faktor musim/cuaca dan bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah.

"Seluruh kelompok mengalami penurunan kinerja penjualan eceran bulanan, dengan penurunan IPR terbesar pada kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor," jelasnya.

Sementara itu, secara tahunan kinerja penjualan eceran Januari 2021 diperkirakan membaik dengan kontraksi pertumbuhan IPR yang lebih kecil, dari sebesar minus 19,2 persen (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi  sebesar minus 14,2 persen (yoy).

Perbaikan penjualan tahunan diindikasi terjadi pada sebagian besar kelompok, terutama subkelompok Sandang, kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau dan kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya.

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang hingga Maret 2021 bakal relatif stabil, sementara pada 6 bulan mendatang akan meningkat.

Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 149,7, relatif stabil dibandingkan 150,4 pada bulan sebelumnya, sejalan dengan pasokan yang terjaga.

"Sementara itu, IEH 6 bulan yang akan datang sebesar 164,8, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 161,7 dipengaruhi oleh ekspektasi ketersediaan barang/jasa yang berkurang dan kemungkinan gangguan distribusi," pungkas Erwin.

https://money.kompas.com/read/2021/02/09/190300026/bank-indonesia-catat-penjualan-eceran-membaik-

Terkini Lainnya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke