Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tertarik Investasi di Bitcoin dan Mata Uang Kripto Lainnya? Simak Dulu Tips Ini

Keduanya memberi dukungan dengan bakal menjadikan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah dalam waktu dekat. Bitcoin sendiri hanyalah salah satu dari ratusan jenis kripto yang ada, seperti halnya Ethereum dan Ripple.

Menjadi kripto yang paling populer, harga Bitcoin sudah mencapai 49.714 dollar AS atau setara Rp 696 juta (kurs Rp 14.000 per dollar AS) per keping pada perdagangan Minggu (14/2/2021). Maka, aset kripto ini sudah menguat lebih dari 20.000 dollar AS sejak awal 2021.

Tren peningkatan yang terus terjadi semakin menarik bagi para investor untuk menjadikan kripto sebagai instrumen investasi. Kendati demikian, ada hal-hal yang perlu diperhatikan jika berminat untuk membeli aset kripto.

Analis Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan, perubahan pergerakkan nilai kripto sangatlah tinggi. Di samping memberikan potensi keuntungan yang besar, juga pada saat yang sama bisa menyebabkan kerugian yang besar.

"Kripto memang sedang tren. Namun volatilitas amat sangat tinggi, (perubahannya bisa) dalam beberapa waktu, mungkin jam," ungkapnya kepada Kompas.com, dikutip Selasa (16/2/2021).

Ia mencontohkan seperti Bitcoin yang sempat mencapai level 38.000 dollar AS per keping pada 1 November 2020 lalu, namun di hari yang sama nilainya anjlok 7.000 dollar AS ke 31.000 dollar AS per keping.

Oleh sebab itu, kata dia, akan tepat jika memiliki modal yang besar saat berinvestasi di aset kripto. Jika tidak, dana yang kecil itu akan terus tergerus hingga habis saat nilai kripto turun.

"Artinya nilainya sangat besar. Dalam pemodal skala terkecil pun yaitu mikro, dananya akan terancam mudah habis," jelas Wahyu.

Di sisi lain, bila investor masuk di saat harga kripto tertinggi maka potensi kerugian pun semakin besar, sebab secara pergerakkan setelah mencapai harga tertinggi maka sangat rentan terjadi koreksi.

"Untuk yang masuk di tahap sangat tinggi, jelas risiko juga besar jika terlalu berharap segera naik. Beli di harga tinggi apalagi di historical high, sangat rentan koreksi. Walaupun in long term (dalam jangka panjang nilai kripto) masih naik," paparnya.

Wahyu bilang, kondisi ini pernah terjadi di sekitar tahun 2017-2018, di mana harga Bitcoin pernah anjlok dari 19.000 dollar AS per keping menjadi hanya 4.000 dollar AS per keping.

"(Jika lihat kondisi sekarang) pahit bagi yang lost, tapi sangat manis bagi yang bertahan hold aset," imbuhnya.

Oleh sebab itu, kata Wahyu, dalam berinvestasi di aset kripto harus memahami dengan jelas pola dan target investasinya. Pilih ingin investasi jangka pendek (short term), menengah (medium term), atau panjang (long term).

Jika untuk medium dan long term, potensi meraih keuntungan dinilai lebih besar. Asalkan memiliki kesediaan dana yang cukup besar dibarengi dengan kemampuan averaging position.

Sedangkan jika target investasi adalah untuk short term, maka harus memperhitungkan potensi koreksi. Di sisi lain, akan lebih tepat jika membeli aset kripto saat harga terendah bila tujuannya jangka pendek.

Wahyu menekankan, mengandalkan faktor teknikal cukup penting bagi para kriptomania. Sebab aset kripto tidak memiliki dasar fundamental yang jelas kecuali sentimen market.

https://money.kompas.com/read/2021/02/16/184200626/tertarik-investasi-di-bitcoin-dan-mata-uang-kripto-lainnya-simak-dulu-tips-ini

Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke