Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tinggalkan Bank lalu Pilih KAI, Ini Ternyata Alasan Jonan

Padahal karirnya di perbankan kala itu tak kalah menjanjikan. Tercatat Jonan pernah menjabat sebagai Managing Director Citibank/Citigroup mulai 2006-2009.

Sebelum meninggalkan dunia para bankir, Jonan sudah memprediksi ada konsolidasi besar-besaran di perbankan.

"Saya pergi dari industri perbankan itu di awal 2009, karena saya pikir ini juga mestinya akan mengalami konsolidasi amat sangat besar 10 sampai 20 tahun ke depan," kata Jonan dalam diskusi Infobank Konsolidasi dan Peran Pemilik Perbankan dalam Menghadapi Era VUCA, Kamis (4/3/2021).

Prediksi Jonan ada benarnya. Bank yang kala itu berlomba-lomba membuat kantor cabang dan ATM, kini justru gencar menutup kantor. Bank kini beralih membuat platform digital yang semua layanannya bisa diakses melalui ponsel.

Konsolidasi itu kata Jonan, bukan hanya sebab pandemi Covid-19. Ada atau tidaknya pandemi, konsolidasi akan terus berjalan seiring dengan masifnya perkembangan digital di industri 4.0. Tapi dia tak memungkiri, pandemi mempercepat segalanya.

"Dulu 20 tahun lalu waktu saya masih di lembaga keuangan, orang buka cabang bank dengan ATM luar biasa (masifnya). Kalau sekarang ATM dan cabang fisik gunanya buat apa? Tidak terjadi pandemi pun itu trennya sudah berubah," ungkap dia.

Jonan lantas menunjukkan daftar 10 perusahaan terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar pada tahun 2008. Di tahun itu, masih ada 5 perusahaan besar yang komoditasnya berasal dari sumber daya alam, seperti PetroChina, Gazprom, Royal Dutch Shell, dan Sinopec.


Selang 10 tahun kemudian tepatnya pada tahun 2018, perusahaan-perusahaan minyak dan gas tersebut justru kalah dengan Apple, Google, Microsoft, Amazon, dan kawan-kawan.

"Setelah tahun 2008 begitu ada krisis keuangan besar dunia, hampir tidak ada lagi lembaga keuangan dalam format apapun, City Group, tidak masuk dalam 10 perusahaan terbesar dunia lagi," jelas Jonan.

Hanya ada satu perusahaan keuangan yang masih masuk daftar, yakni JP Morgan yang didirikan pada tahun 1871.

Meski paling tua dibanding 9 perusahaan lainnya, kapitalisasi pasar JP Morgan ada di urutan paling buncit, hanya mencapai 375 miliar dollar AS. Sedangkan Apple menempati urutan pertama dengan kapitalisasi 890 miliar dollar AS.

Mantan Menteri ESDM ini kemudian menyebut, inilah yang disebut bisnis generasi baru, bisnis yang berkutat pada internet dan pemanfaatan teknologi.

"Ini menggambarkan dalam 10 tahun, dunia shifting dari apa yang disebut bisnis value atau economic value, bergeser. Dari yang basisnya sumber daya alam yang tradisional, bergeser ke teknologi," tukas Jonan.

Tak hanya itu, Jonan lalu membandingkan kapitalisasi pasar bank swasta terbesar tanah air, PT Bank Central Asia Tbk dengan salah satu e-commerce besutan Jack Ma, Alibaba.

Kapitalisasi pasar Alibaba tahun 2018 yang sebesar 488 miliar dollar AS setara dengan seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Mulai BCA sampai yang kecil-kecil kalau dikumpulkan itu cuma lawan satu Alibaba atau Tencent. Makanya ini (industri keuangan) kita dengan Singapura ketinggalannya jauh sekali," pungkas Jonan.

https://money.kompas.com/read/2021/03/04/193100426/tinggalkan-bank-lalu-pilih-kai-ini-ternyata-alasan-jonan

Terkini Lainnya

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke