Direktur Utama Bank Neo Tjandra Gunawan mengatakan untuk memenuhi aturan tersebut Bank Neo akan melakukan right issue di tahun 2021 ini. Salah satunya adalah dengan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) ke-4.
“Terlepas dari kebutuhan pemenuhan modal inti yang diminta OJK, kami juga merasakan perlunya pemenuhan terseBut dan kami sedang melakukannya, kami mlakukan PUT ke-4 di bulan ini, dan sedang berjalan. Kami juga ada tambahan lagi, dan yang pasti selama tahun 2021 ini kami akan mengejar kebutuhan modal kami Rp 2 triliun melalui PUT,” kata Tjandra dalam Public Expose Insidentil, Senin (8/3/2021).
Per September 2020, modal inti Bank Neo tercatat sebesar Rp 1,08 triliun, atau naik dibandingkan dengang modal pada Agustus 2020 sebesar Rp 928,62 miliar. Kenaikan modal inti tersebut terjadi usai perseroan melakukan penambahan modal melalui rights issue sebesar Rp 150 miliar.
Tjandra menegaskan, terlepas dari keharusan penambahan modal berdasarkan aturan OJK tersebut, perseroan juga berupaya memperoleh modal melalui penerapan strategi perusahaan ayng bertransformasi ke bank digital.
“Kami melihat memang melihat perlunya kami menambah modal untuk melakukan proses bisnsis kami yang lebih berkembang lagi. Perlu saya sampaikan strategi bisnsis kami di thn 2021, adalah memperkuat digital market dengan produk kami, nama brand kami dan dengan service kami,” jelas dia.
Selain itu, perseroan juga akan terus berupaya menyediakan ragam pilihan produk untuk menjawab kebutuhan dan keinginan pasar saat ini, serta meningkatkan kolaborasi strategi dengan ekosistem yang ada yaitu dengan Akulaku Grup.
“Kami berupaya menjadi customer choice di lini digital banking. Kami juga tidak akan berhnti berinovasi dari segi produk, layanan, dan kami juga akan mmbuka aliansi bisnsis baru dengan ekosistem lainnya,” tegas dia.
https://money.kompas.com/read/2021/03/08/175617526/akan-penuhi-modal-inti-rp-2-triliun-di-2021-ini-strategi-bisnis-bank-neo