Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Reksadana: Ini Jenis dan Prospeknya

Menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, seperti yang dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), reksadana artinya salah satu wadah yang digunakan masyarakat untuk menghimpun dana.

Perencana Keuangan dari OneShield Budi Rahardjo mengatakan, prospek reksadana saat ini sangat menjanjikan. Namun dalam kondisi yang tidak pasti, reksadana pasar uang bisa menjadi pilihan, karena risikonya rendah.

Budi mengatakan, reksadana pasar uang cukup menarik bagi investor yang menginginkan keuntungan dengan risiko dan volatilitas yang rendah. Hal ini karena underlying dari reksadana pasar uang adalah deposito dan obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun.

“Secara prospek, karena penempatannya di deposito dan obligasi yang jatuh tempo di bawah 1 tahun, dengan era bunga rendah saat ini masih menarik bagi investor yang ingin mendapat keuntungan lebih tinggi daripada deposito,” kata Budi kepada Kompas.com, Senin (15/3/2021).

Menurut Budi, reksadana pasar uang juga sesuai dengan investor yang membutuhkan dana liquid. Di sisi lain saat kondisi tidak pasti ini, volatilitas reksadana pasar uang masih rendah meskipun return yang diperoleh tidak setinggi tahun lalu.

“Tapi untuk kestabilan, yang lebih stabil dibandingkan dengan instrumen lainnya adalah reksadana pasar uang. Dan ini cocok buat investor baru,” ujarnya.

Sementara itu, reksadana saham tahun ini dinilai masih bergerak cukup berfluktuasi. Namun demikian dengan gelontoran stimulus dan juga distribusi vaksin, diharapkan mampu mempercepat pemulihan ekonomi, sehingga pasar saham menjadi lebih menarik.

“Reksadana saham, diharapkan dengan stimulus dan vaksin bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang mendorong pertumbuhan pasar saham juga. Jika semuanya lancar, return pasar saham diprediksi akan tetap tinggi tahun ini. hanya saja, yang perlu diwaspadai adalah volatilitas yang tinggi,” ucap Budi.

Untuk reksadana pendapatan tetap dinilai juga masih menguntungkan tahun ini. menurut dia, imbal hasil reksadana pendapatan tetap masih berpeluang naik, meskipun terbatas. Investasi ini dinilai cocok untuk jangka panjang karena underlying dari reksadana pendapatan tetap adalah obligasi.

Sementara untuk reksadana campuran, di tahun ini pergerakannya cenderung mixed karena berada diantara reksadana pendapatan tetap dan campuran. Sehingga, imbal hasilnya bergantung komposisinya, apakah banyak ke saham, obligasi atau deposito.

Jika semuanya menarik, bagaimana cara investor memilih instrumen reksadana yang tepat? Hal apa yang perlu dipertimbangkan dalam memilih manager investasi di reksadana ?

Menurut Budi, beberapa hal yang tidak kalah penting menjadi pertimbagnan investor selain imbal hasil yang tinggi adalah, reputasi perusahaan, fund fact sheet, kinerja pengelolaan, benchmark, dan asset under management (AUM).

“Untuk pemula, saran saya adalah dengan meilhat performance reksadana dalam 5 tahun, bagaimana pengelolaannya secara jangka panjang dan jgua kepercayaan nasabah yang tercermin dari AUM,” tutur dia.

https://money.kompas.com/read/2021/03/15/171622726/apa-itu-reksadana-ini-jenis-dan-prospeknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke