Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diskon PPnBM Fortuner-Pajero dkk, Pemerintah Berpihak ke Si Kaya?

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), harga mobil dengan kapasitas silinder hingga 2.500 cc di kisaran Rp 330 juta hingga Rp 620 juta. Mobil yang termasuk dalam jenis ini antara lain Toyota Innova, Toyota Fortuner, hingga Mitsubishi Pajero.

Kebijakan ini pun memang ditujukan untuk diberikan kepada kalangan kelas menengah ke atas.

Lalu, apakah artinya pemerintah tak berpihak kepada masyarakat kalangan menengah ke bawah dengan adanya kebijakan ini?

Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah menjelaskan, keberpihakan pemerintah tidak bisa hanya dilihat dari satu sisi kebijakan saja. Pasalnya, meski ditujukan untuk kelas menengah atas, namun dampaknya tak hanya untuk penduduk kaya.

"Dengan insentif ini maka diharapkan industri kendaraan bermotor akan terus bertahan, kalau industri kendaraan bermotor terus hidup berapa banyak kelompok menengah bawah yang akan terbantu?," ujar Piter ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (17/3/2021).

Ia pun mengatakan, kebijakan ini diharapkan bisa membantu menyelamatkan penduduk dari kelompok industri otomotif yang terancam PHK.

Selain itu juga bisa membantu membangkitkan industri turunannya yang turun terdampak pandemi.

Sebelumnya, pemerintah pun telah menerapkan kebijakan serupa untuk mobil dengan kapasitas mesin hingga 1.500 cc. Kebijakan diskon PPnBM tersebut mulai diberlakukan per 1 Maret 2021 ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat mengungkapkan, lebih dari 1,5 juta orang saat ini bekerja di sektor industri otomotif dengan kontribusi terhadap PDB mencapai Rp 700 triliun.

Adapun Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan, formulasi perluasan dan pendalaman kebijakan dikson PPnBM akan didasari oleh kenaikan tingkat kapasitas silinder kendaraan dan dikombinasikan dengan local purchase.

Bisa pula hanya dengan didasari local purchase dan kemungkinan perubahan time frame-nya.

"Kami akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan,” kata dia.



Sementara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku masih mempertimbangkan untuk memperluas cakupan diskon PPnBM untuk mobil dengan kapasitas isi silinder hingga 2.500 cc tersebut.

Namun demikian, nantinya kebijakan tersebut hanya untuk mobil dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 70 persen.

"Jadi sedang melakukan penyempurnaan, asal TKDN 70 persen bisa sampai ke 2.500 cc, ini yang nanti meng-address isu mengenai beberapa permintaan terhadap monbil di atas 1.500 cc di dalam relaksasi PPnBM yang diberikan," sebut Sri Mulyani ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (15/3/2021).

Bendahara Negara itu mengungkapkan, perluasan diskon tersebut diberikan atas dasar arahan Presiden Joko Widodo.

https://money.kompas.com/read/2021/03/17/190600426/diskon-ppnbm-fortuner-pajero-dkk-pemerintah-berpihak-ke-si-kaya-

Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke