Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KURASI KOMPASIANA] Sulitnya Lihai Berbahasa Inggris | Cara Belajar Bahasa Inggris yang Menyenangkan | Mengajarkan Anak Bahasa Inggris

KOMPASIANA---Saat ini menguasai bahasa asing, seperti bahasa Inggris misalnya, sudah menjadi suatu kewajiban. Bahkan di Indonesia pelajaran bahasa Inggris termasuk kurikulum wajib sejak sekolah dasar.

Namun bagi sebagian orang belajar bahasa Inggris masih dianggap sulit. Ada saja kendala yang dialami hingga sulitnya memahami materi ajar.

Biasanya kendala kesulitan yang dialami meliputi banyaknya kosakata (vocabulary) dan struktur bahasa yang perlu dikuasai.

Oleh karena hal-hal seperti itu menyebabkan sebagian orang menyerah terlebih dahulu sebelum mencoba.

Lalu, bagaimana kiatnya agar pelajaran bahasa Inggris mudah dipelajari dan dipahami?

Berikut 3 konten di Kompasiana yang perlu disimak mengenai tip dan trik yang dapat diterapkan agar dapat memahami dan menguasai bahasa Inggris

1. Sebab Utama Tak Lihai Berbahasa Inggris meskipun Sudah Ikut Kursus

Penguasaan bahasa Inggris menjadi suatu hal yang wajib dimiliki. Tak jarang, banyak orang yang merogoh kocek untuk mengambil kursus bahasa Inggris, baik secara online maupun offline.

Meski telah mengikuti kursus, namun masih saja ditemukan beberapa orang belum mengalami peningkatan, sehingga tak jarang membuat minder.

Kompasianer Hamdali Anton yang merupakan seorang guru bahasa Inggris menjelaskan 3 hal yang menyebabkan bahasa Inggris tetap stagnan meski telah ikut kursus.

Melaui pemaparannya, ia mengatakan bahwa keberhasilan menguasai bahasa Inggris tidak bisa hanya dibebankan sepenuhnya pada guru les atau kursus, namun dibutuhkan juga kesadaran dan kemandirian peserta. (Baca selengkapnya) 

2. Bagaimana Cara Belajar Bahasa Inggris yang Baik dan Menyenangkan?

Tidak akan pernah ada habisnya jika membahas tentang penyebab tidak berhasilnya pembelajaran bahasa Inggris di Indonesia.

Banyak ragam sebab yang membuat bahasa Inggris sulit untuk dipelajari, mulai dari pembelajaran yang kaku, sulit memahami dan membedakan penggunaan tenses hingga pemahaman terkait kosakata (Vocabulary) yang minim.

Kompasianer Ardi mengatakan bahwa bahasa Inggris tidaklah sulit untuk dipelajari dan banyak metode yang dapat digunakan.

Sederhananya, kombinasi antara cara "otodidak" dan pendidikan formal adalah cara terbaik belajar bahasa asing. (Baca selengkpanya)

3. Mengajarkan Anak Bahasa Inggris melalui Media TV Kabel

Para pakar edukasi dan neurologi menyebutkan bahwa kemampuan berbahasa telah diperoleh anak sejak masih bayi.

Apalagi sekarang telah banyak orangtua yang memperkenalkan anak bahasa Inggris. Sehingga, tak ayal, kini banyak anak kecil yang fasih dalam berbahasa inggris.

Saluran TV kabel luar negeri menjadi salah satu sarana pilihan orangtua dalam mengajarkan anak bahasa Inggris secara tidak langsung.

Banyak sisi positif ternyata yang dapat dilihat dari metode belajar dengan TV kabel tersebut. Namun tak dapat disangkal juga bahwa TV kabel dapat berdampak negatif.

Kompasianer Randy Jullihar membagikan pengalamannya terkait pentingnya pengawasan orangtua dalam mengajari anak bahasa Inggris melalui saluran TV kabel luar negeri. (Baca selengkapnya) | (FIN)

https://money.kompas.com/read/2021/03/21/212648926/kurasi-kompasiana-sulitnya-lihai-berbahasa-inggris-cara-belajar-bahasa-inggris

Terkini Lainnya

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke