Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Indo Premier Investment Management Luncurkan Reksa Dana ETF

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indo Premier Investment Management (IPIM) meluncurkan 13 Reksa Dana ETF atau Premier ETF. Produk Premier ETF yang bekerjasama dengan FTSE Russell ini merupakan Reksa Dana Indeks Premier ETF FTSE Indonesia ESG dengan kode perdagangan XIFE.

Noviono Darmosusilo, Direktur IPIM mengatakan, ETF atau Reksa Dana Bursa ini merupakan Reksa Dana Indeks Premier ETF FTSE Indonesia ESG, dan merupakan ETF ke-14 yang diluncurkan IPIM. Dalam peluncuran produk ini, IPIM menggandeng Deutsche Bank AG, sebagai Bank Kustodian dan PT Indo Premier Sekuritas sebagai Dealer Partisipan.

“Kami terus menggali ide-ide produk baru yang memberikan kemudahan bagi investor. Tidak hanya mudah dalam pelaksanaan eksekusinya namun juga memberikan kemudahan bagi investor dalam penyusunan portfolio mereka menggunakan ETF-ETF yang kami sediakan karena strategi tiap-tiap ETF kami yang mudah dimengerti dan mudah dipantau,” ungkap Noviono dalam siaran pers, Kamis (25/3/2021).

Di tengah kondisi pasar saat ini, Noviono menilai ETF dapat dijadikan alternative instrumen investasi yang tepat oleh investor yang mampu memberikan hasil pasar yang konsisten dengan dinamika resiliensi pasar yang terjadi sampai kurun waktu saat ini.

Menurut Noviono, keunggulan komparatif yang membedakan ETF dengan Reksa Dana Konvensional adalah transparansi, efisiensi dan fleksibilitas. Instrument ETF memberikan transparansi maksimal dari isi portofolionya serta memberikan keleluasaan bagi investor untuk bertransaksi setiap saat sepanjang jam bursa.

Tidak hanya oleh karena keunggulan komparatif ETF sebagai instrumen investasi, namun ETF juga berada di garda depan dalam penerapan prinsip-prinsip etika bisnis yang transparan dalam industri pengelolaan investasi. Hal ini sejalan dengan prinsip ESG – Environmental, Social, dan Governance dalam berinvestasi.

“Tren secara global, tentunya meningkatkan minat investor untuk berinvestasi dengan wawasan ESG di Indonesia. Kali ini, IPIM bekerja sama dengan penyedia indeks global, FTSE Russell, meluncurkan Reksa Dana Indeks Premier ETF FTSE Indonesia ESG yang menggunakan indeks FTSE Indonesia ESG sebagai acuan investasi,” ujar dia.

Menurut Suwito Haryatno, Direktur IPIM, investor dapat memiliki portofolio 32 saham unggulan berfundamental baik dan mempertimbangkan aspek ESG. Kinerjanya pun mampu melebihi kinerja imbal hasil indeks LQ45 dan IHSG sejak tanggal dasar indeks 22 Juni 2015.

“Dengan demikian, investor dapat meningkatkan atau menurunkan porsi saham bertema faktor ESG ini dengan cepat secara mudah sesuai dengan strategi investasi yang investor ingin terapkan, baik berupa tactical asset allocation maupun buy and hold strategy,” ujar Suwito.

Keunggulan lain yang bisa didapat dengan berinvestasi pada ETF atau Reksa Dana Bursa yakni, investor tidak perlu terpaku pada penentuan Nilai Aktiva Bersih (NAB) di akhir hari karena perdagangan dapat dilakukan selama jam perdagangan di BEI menggunakan indikatif

Untuk ETF Saham, diversifikasi dapat dilakukan secara seketika karena ETF tersebut terdiri dari portofolio saham unggulan sehingga mampu mengurangi gejolak volatilitas dan risiko investasi pada satuan saham.

Ini sangat bermanfaat bagi para investor saham, di mana instrumen investasi seperti saham secara natural memiliki volatilitas cukup tinggi, apalagi mengingat kondisi pasar terkini.

“Instrumen investasi ETF saat ini memang semakin digemari para investor, karena kemudahan transaksi yang ditawarkan produk ini dengan berbagai kelebihan diantaranya real time, likuid, transparan, dan efisien,” tambahnya.

https://money.kompas.com/read/2021/03/25/114907826/indo-premier-investment-management-luncurkan-reksa-dana-etf

Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke