Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rupiah Berhasil Menguat Tipis di Akhir Pekan

Melansir Bloomberg, rupiah ditutup menguat tipis 9 poin (0,06 persen) di level Rp 14.418 per dollar AS dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.427 per dollar AS.

Ibrahim Assuaibi Direktur PT TRFX Garuda Berjangka mengatakan, trend penurunan di pasar keuangan baru-baru ini mendorong kenaikan imbal hasil surat utang AS, dan mendorong perbankan melakukan melakukan aksi jual obligasi. Kondisi ini membuat harga obligasi semakin tertekan.

“Imbal hasil naik karena ada permintaan yang lesu selama lelang catatan Treasury AS 7 tahun pada hari Kamis. Beberapa investor menyatakan keprihatinan, akan ada aksi jual pasar obligasi lagi dalam tiga bulan ke depan sehubungan dengan penurunan pasar keuangan baru-baru ini,” kata Ibrahim dalam siaran pers, Jumat (26/3/2021).

Di sisi lain, klaim pengangguran mingguan AS mengalami penurunan ke level terendah satu tahun yakni 684.000, atau turun dari 781.000.

Sementara itu, investor masih menunggu rilis data pengeluaran pribadi pada bulan Februari, yang dapat memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kekuatan ekonomi AS.

Eropa saat ini juga sedang dalam masa penguncian karena penyebaran varian baru Covid-19 di negara tersebut. Namun, Jerman yang merupakan induk ekonomi terbesar di Eropa, membatalkan rencananya penutupan Paskah, padahal Jerman masih mencatat peningkatan kasus Covid-19 sejak awal tahun 2021.

Dari internal, Bank Indonesia terus berupaya agar perbankan ikut menurunakan suku bunga kreditnya. Sebelumnya, hanya bank plat merah saja yang menurunkan suku bunga, sedangkan bank swasta sampai saat ini belum menurunkan suku bunga.

“Hal ini bisa menghambat masyarakat dan pengusaha kecil untuk mencari dana segar untuk pengembangan bisnis, apalagi banyak masyarakat atau pengusaha kecil yang melakukan pinjaman dari bank-bank swasta dengan bunga kredit yang besar,” kata dia.

Penurunan suku bunga kredit bertujuan untuk memberi stimulus kredit dunia usaha sehingga bisa membawa ekonomi Indonesia tumbuh di rentang 4,3 persen hingga 5,3 persen pada tahun ini.

Di sisi lain, OJK menilai, penurunan suku bunga kredit bukan satu-satunya solusi untuk mendorong pertumbuhan kredit. Tren suku bunga menurun yang terjadi di masa pandemi juga belum mampu menjadi stimulus pelaku usaha untuk menggunakan fasilitas kreditnya.

“Intinya saat ini yang dibutuhkan bagaimana mengembalikan demand masyarakat, terutama efektivitas vaksin yang akan menjadi challange bagi percepatan pemulihan ekonomi nasional karena akan memberikan kepercayaan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas normal kembali,” ujarnya.

https://money.kompas.com/read/2021/03/26/155920226/rupiah-berhasil-menguat-tipis-di-akhir-pekan

Terkini Lainnya

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke