JAKARTA, KOMPAS.com - Harga ethereum hari ini kembali mencetak rekor tertinggi di level 2.709 dollar AS atau Rp 39,28 juta (kurs Rp 14.500) per keping pada perdagangan siang hari ini.
Dikutip dari Coingecko, setelah sempat mencetak rekor tertinggi, harga mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar kedua setelah bitcoin tersebut sudah melemah 3,8 persen menjadi di kisaran 2.606 dollar AS per keping.
Namun demikian, nilai tersebut masih lebih tinggi 2,5 persen bila dibandingkan dengan harga pada perdagangan waktu yang sama kemarin.
Dilansir dari Business Insider yang mengutip Bloomberg, Rabu (28/4/2021) lonjakan harga ether didorong oleh faktor sentimen rencana Bank Investasi Eropa atau European Investment Bank (EIB) untuk menerbitkan obligasi digital di jaringan blockchain ethereum.
Sumber Bloomberg yang enggan disebut namanya tersebut mengatakan, EIB berencana menerbitkan obligasi dengan tenor dua tahun senilai 100 juta euro atau setara Rp 1,75 triliun (kurs Rp 17.500).
Proses penerbitan obligasi tersebut akan dilakukan oleh Goldman Sachs, Banco Santander, dan Societe Generale.
Untuk diketahui, ethereum merupakan mata uang kripto yang didirikan pada November 2013 oleh Vitalik Buterin. Saat ini, kapitalisasi pasar ethereum telah mencapai sekitar 305 miliar dollar AS.
Meski banyak perusahaan telah menggunakan mata uang kripto sebagai salah satu alat diversifikasi aset dalam beberapa waktu belakangan, namun penggunaan aset kripto untuk penerbitan surat utang masih jarang dilakukan.
Berdasarkan data Bloomberg, padda awal Januari lalu, sebuah perusahaan penyedia jasa jaringan telepon asal Jerman, Telefonica menggunakan teknologi blockchain untuk menerbitkan surat utang senilai jutaan euro.
Perusahaan real estate asal Jerman juga, Vonovia, pun untuk pertama kalinya menerbitkan obligasi digital awal tahun ini dengan total nilai mencapai 20 juta euro.
https://money.kompas.com/read/2021/04/28/183400426/harga-ethereum-hari-ini-cetak-rekor-tertinggi-ini-penyebabnya