Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kuartal I-2021, Indika Energy Rugi Rp 135,7 Miliar

Kerugian emiten pertambangan batu bara ini menyusut drastis 55,48 persen dari kuartal I-2020 yang sebesar 21,02 juta dollar AS atau setara Rp 302,83 miliar.

Kerugian INDY tak lepas dari penurunan pendapatan beberapa anak perusahaan, sehingga membuat pendapatan perseroan turut turun sebesar 9,25 persen menjadi 582,2 juta dollar AS di kuartal I-2021 dari periode sama di tahun lalu.

Padahal harga batubara yang membaik sepanjang tiga bulan pertama 2021, telah meningkatkan harga jual rata-rata batubara Kideco, anak usaha INDY, sebesar 5,1 persen dari 43 dollar AS per ton menjadi 45,2 dollar AS per ton.

Kideco juga mencatat peningatan volume penjualan batubara sebesar 4,9 persen menjadi 9,2 juta ton dari periode sama di tahun lalu yang sebanyak 8,8 juta ton. Adapun 66 persen batubara di pasok kepada pasar ekspor dan 34 persen ke pasar domestik.

"Namun, tekanan akibat pandemi Covid-19 yang masih berelanjutan mengakibatkan beberapa anak perusahaan mencatat penurunan pendapatan sehingga pendapatan perseroan turun," ujar Direktur Utama Indika Energy Arsjad Rasjid dalam keterangan tertulis, Selasa (4/5/2021).

Kendati demikian, perseroan berhasil mencatat laba inti sebesar 12,5 juta dollar AS di tiga bulan pertama 2021, dibandingkan iaba inti kuartal I-2020 yang sebesar 0,8 juta dollar AS.

Sementara itu, realisasi belanja modal atau capital expenditure (capex) INDY pada kuartal I-2021 tercatat sebesar 10,6 juta dollar AS. Terdiri dari 7,9 juta dollar AS untuk pemeliharaan dan penggantian alat berat di Petrosea dan 1,5 juta dollar AS untuk pemeliharaan armada Mitrabahtera Segara Sejati (MBSS)

Arsjad mengatakan, pihaknya saat ini berupaya melakukan diversifikasi usaha pada sektor non-batubara dan fokus pada keberlanjutan untuk mencapai target environmental, social, and governance (ESG) perseroan menuju netral emisi karbon pada tahun 2050.

Selain berupaya mengoptimalkan kinerja di sektor batubara, pada waktu yang bersamaan perseroan juga melakukan diversifikasi usaha, seperti di sektor pertambangan emas, energi baru dan terbarukan (EBT), serta mulai mengeksplorasi pengembangan kendaraan listrik roda dua dan energi biomassa.

"Selaras dengan strategi diversifikasi usaha yang dilakukandan penguatan kinerja ESG, kami menargetkan 50 persen pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025 dan berkomitmen untuk menuju netral emisi karbon pada tahun 2050," kata dia.

https://money.kompas.com/read/2021/05/04/160426126/kuartal-i-2021-indika-energy-rugi-rp-1357-miliar

Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke