BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kartu Prakerja
Salin Artikel

Tuai Respons Positif, Kualitas Program Kartu Prakerja Akan Kembali Ditingkatkan

KOMPAS.com – Program Kartu Prakerja yang bergulir sejak April 2020 menuai respons positif dari para penerimanya.

Hal tersebut terungkap dalam laporan berjudul “Survei Persepsi Penerima Kartu Prakerja terhadap Penyelenggaraan Program Kartu Prakerja” yang dirilis Cyrus Network. Hasilnya, sebanyak 98,7 persen responden mengaku mendapatkan manfaat dari pelatihan yang tersedia pada program Kartu Prakerja.

Ilmu-ilmu yang diperoleh dari pelatihan program itu pun dapat diimplementasikan pada dunia kerja.

Bukan itu saja, mereka juga mengalami peningkatan dari segi produktivitas kerja. Sebagian besar responden mengaku dapat mengerjakan pekerjaan lebih baik dan lebih banyak usai mengikuti pelatihan program Kartu Prakerja.

Adapun responden survei tersebut adalah 2.000 orang penerima program Kartu Prakerja gelombang 1 hingga 11 yang dipilih menggunakan metode simple random sampling.

Kartu Prakerja sendiri merupakan program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan bagi pencari kerja, pekerja terdampak pandemi, serta pekerja yang membutuhkan peningkatan keahlian profesi.

Kriteria pekerja yang dimaksud adalah seluruh warga negara Indonesia (WNI) berusia 18 tahun ke atas yang tidak sedang sekolah atau kuliah.

Setiap peserta program Kartu Prakerja menerima manfaat senilai Rp 3.550.000. Nominal tersebut terdiri dari dana pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif setelah pelatihan senilai Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, dan insentif survei evaluasi yang diberikan sebanyak tiga kali masing-masing sebesar Rp 50.000 per survei.

Selain Cyrus Network, efektivitas program Kartu Prakerja juga ditemukan dalam hasil riset yang dilakukan oleh sejumlah lembaga lain.

Pada Juni 2020, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) menemukan, sebanyak 90,7 persen responden menyatakan bahwa pelatihan yang terdapat dalam program Kartu Prakerja efektif meningkatkan kompetensi.

Kemudian, Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS) pada Agustus 2020 mendapati sebanyak 88,9 persen responden mengaku mengalami peningkatan keterampilan kerja setelah mengikuti pelatihan di ekosistem program Kartu Prakerja.

Hal serupa juga dinyatakan oleh responden dalam survei evaluasi internal yang dilakukan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja. Hasilnya, 94-97 persen peserta program merasa keterampilannya meningkat.

Tak hanya meningkatkan kompetensi angkatan kerja, baik secara wawasan maupun etika kerja, program Kartu Prakerja juga mampu menciptakan peluang kerja bagi peserta yang menganggur.

Masih merujuk survei internal Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, sebanyak 35 persen penganggur telah kembali bekerja menjadi buruh, pegawai, karyawan lepas, dan wirausaha.

Sementara itu, riset Cyrus menemukan, 16,2 persen penerima Kartu Prakerja yang tadinya menganggur bisa kembali bekerja. Adapun 13 persen di antaranya berwirausaha.

Hal tersebut sejalan dengan temuan survei Bank Dunia yang menyebutkan bahwa program Kartu Prakerja berkontribusi besar dalam dunia kewirausahaan.

Komitmen meningkatkan program

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari bersyukur atas temuan tersebut.

“Kami lega dengan hasil survei ini. Tak hanya keterampilan yang diperoleh, tapi juga menyangkut sikap. Dengan bekal soft skills, seperti percaya diri, disiplin, inisiatif, dan tanggung jawab, kami berharap, program ini bisa menyediakan angkatan kerja sesuai kebutuhan pasar saat ini,” kata Denni dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (21/5/2021).

Atas respons itu pula, Denni mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk meningkatkan program Kartu Prakerja dari segala aspek. Salah satunya dengan menggalakkan edukasi terkait saldo pelatihan yang tidak dapat diuangkan.

“Jadi, saldo pelatihan dalam Kartu Prakerja harus dihabiskan. Meski sisa Rp 50 perak saja, uang tersebut akan kembali ke negara,” jelasnya.

Manajemen Pelaksana Program juga berencana menambah fitur rekomendasi pelatihan pada dasbor platform Kartu Prakerja. Langkah ini diharapkan dapat mengatasi kendala peserta yang merasa tidak menemukan pelatihan yang sesuai.

“Fitur itu akan tersedia pada program Kartu Prakerja 2021 dengan menggunakan machine learning. Misalnya, saat peserta hanya memiliki sisa saldo Rp 300.000, fitur tersebut akan merekomendasikan pelatihan yang sesuai dengan bujet dan personalisasi peserta,” jelas Denni.

Selanjutnya, Denni mengatakan, pihaknya juga akan meningkatkan sosialisasi melalui media sosial, seperti Instagram dan Facebook, untuk memperluas jangkauan program.

Selain meningkatkan aspek edukasi dan sosialisasi program Kartu Prakerja, ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan memperbaiki sistem pendistribusian insentif.

“Untuk mengatasi keterlambatan penerimaan dana, kami menerapkan sistem front loading. Misalnya, dana yang masuk ke rekening peserta dijadwalkan pada tanggal 25. Kami akan melakukan transfer dana seminggu sebelum tanggal tersebut,” terangnya.

Meski baru berjalan satu tahun, pendaftar program Kartu Prakerja yang terverifikasi mencapai 29 juta orang dari 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Sementara, jumlah penerima manfaat sebanyak 8,6 juta peserta.

Menyikapi potensi sentimen negatif terkait survei, Denni mengajak masyarakat untuk melihat sisi positif program Kartu Prakerja.

“Jangan kemudian nyinyir mengatakan bahwa hasil survei ini kan subyektif. Riset yang mengukur atau menguji keterampilan, bakat, dan sikap itu tidak mudah. Tidak bisa juga menyimpulkan bahwa pastilah penerima program akan mengatakan hal yang positif. Belum tentu juga. Tidak ada intimidasi dalam survei ini jika responden memberi penilaian negatif,” ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2021/05/23/174857326/tuai-respons-positif-kualitas-program-kartu-prakerja-akan-kembali-ditingkatkan

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Bagikan artikel ini melalui
Oke