Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jadi Komisaris Garuda, Yenny Wahid Ikut Tolak Terima Gaji

Berbagai upaya efisiensi atau penghematan tengah dilakukan untuk meringankan beban keuangan maskapai pelat merah tersebut.

Untuk mendukung upaya efisiensi tersebut, Komisaris Independen Garuda Indonesia Yenny Wahid mengatakan, dewan komisaris perseroan sepakat untuk meminta agar gajinya tidak dibayarkan terlebih dahulu.

“Ada kesepakatan di dewan komisaris untuk meminta gaji distop dulu untuk meringankan beban keuangan Garuda,” katanya kepada Kompas.com, Rabu (1/6/2021).

Ia menyebutkan, penangguhan gaji akan diminta dilakukan hingga kondisi keuangan perseroan sudah mulai menunjukan adanya perbaikan.

“Kita lihat cashflow perusahaan, kalau sudah mulai positif bisa kembali dibayarkan. Yang penting kewajiban-kewajiban pihak lain diselesaikan dulu,” ujarnya.

Yenny mengakui, ini bukan kali pertama dewan komisaris mengusulkan pengurangan porsi atau penangguhan gaji, semenjak pandemi Covid-19 merebak.

Putri Gus Dur itu menjelaskan, semenjak merebaknya pandemi pada awal tahun lalu, dewan komisaris mengusulkan pemangkasan gaji, dimana semakin besar jabatan, semakin tinggi pula porsi potongannya.


“Jadi sejak awal pandemi komisaris dan direksi hanya dibayar 50 persen gaji. Sempat dibayar full hanya beberapa bulan saja ketika kondisi membaik,” tuturnya.

Namun, dengan semakin parahnya kondisi keuangan Garuda, dewan komisaris sepakat untuk menangguhkan pembaran gaji.

Sebelumnya, komisaris lain Peter Gontha juga menyatakan tak mengambil gaji dari maskapai tersebut menyusul kondisi keuangan Garuda yang memprihatinkan.

https://money.kompas.com/read/2021/06/02/135125526/jadi-komisaris-garuda-yenny-wahid-ikut-tolak-terima-gaji

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke